Seporsi tumpeng mini Rp24.000 lengkap dengan empal, tahu, tempe, lalapan, dan sambal terasi. Rasa pedas terasi di sini terkenal menggigit, menambah identitas autentik.
Sambalnya sering memicu candaan antar teman—siapa yang kuat pedas, siapa yang menyerah. Sebuah cara sederhana menciptakan kebersamaan.
10. Nasi Ulam Betawi – Gajah Mada
Meski terkenal dengan nasi ulam, versi nasi uduknya tetap jadi favorit. Rp14.000 untuk nasi uduk plus lauk tambahan telur dadar atau bakwan jagung Rp2.000.
Tempat ini sering jadi jembatan generasi. Orang tua mengenang masa lalu lewat nasi ulam, sementara anak-anak jatuh cinta dengan nasi uduknya.

Baca Juga: Tambah Infrastruktur Hijau, PLN Buka SPKLU Baru di Jakarta Barat
Mengapa Nasi Uduk di Jakarta Barat Begitu Istimewa?
- Keragaman rasa: Dari gurih sederhana hingga pedas mercon.
- Harga variatif: Cocok untuk semua kalangan, dari Rp6.500 hingga Rp35.000.
- Identitas Betawi: Menjadi simbol budaya yang masih terjaga.
- Ruang sosial: Warung nasi uduk kerap menjadi tempat bertemu, bercerita, dan berbagi kebersamaan.
Nasi uduk di Jakarta Barat bukan sekadar makanan. Ia adalah representasi dari perjalanan hidup masyarakat Betawi, dari warung kaki lima hingga rumah makan ternama. Setiap tempat menawarkan pengalaman unik: ada yang mengutamakan porsi, ada yang menghadirkan lauk spesial, ada pula yang menjaga keaslian resep turun-temurun.
Menjelajahi nasi uduk di Jakarta Barat ibarat membaca bab demi bab kisah kuliner kota ini. Dari Kembangan hingga Cengkareng, setiap suapan menyajikan nostalgia, kehangatan, sekaligus identitas budaya yang tak lekang oleh zaman.
Jadi, sudah siap berkeliling dan menemukan nasi uduk favorit Anda sendiri?