Nama "Lahap" mencerminkan pengunjungnya: selalu makan dengan lahap. Nasi uduk Rp9.500 dibungkus daun pisang menambah aroma alami. Lauk melimpah, dari kentang mustofa Rp13.000 hingga cumi mercon Rp16.500.
Tempat ini cocok untuk keluarga. Banyak orang tua datang bersama anak, mengajarkan warisan rasa Betawi sejak dini.
4. Nasi Uduk Betawi Empok Mumul – Joglo, Kembangan
Dengan Rp17.000, pembeli disuguhi paket lengkap: orek tempe, bihun goreng, semur tahu, hingga sambal kacang. Tak ketinggalan jajanan pasar yang menggoda.
Makan di sini seperti menghadiri kenduri kecil. Ada suasana hangat kekeluargaan yang membuat orang betah.
5. Nasi Uduk Bang Uan – Kebon Jeruk
Identik dengan taburan bawang goreng melimpah, nasi uduk Bang Uan menghadirkan aroma kuat yang membangkitkan selera. Lauk favoritnya semur jengkol yang empuk tanpa bau menyengat.
Jengkol di sini sering menjadi perdebatan. Ada yang cinta mati, ada yang ogah. Namun di Bang Uan, banyak yang akhirnya jatuh hati pada jengkol karena pengolahannya yang halus.
6. Nasi Uduk Bang Udin – Palmerah
Warung tenda kaki lima ini membuktikan bahwa kelezatan tak butuh kemewahan. Dengan Rp8.000, pengunjung mendapat paket nasi uduk dengan semur jengkol, telur, orek tempe, dan bihun goreng.
Ramainya pembeli malam hari membuat tempat ini seperti ruang pertemuan informal warga sekitar—dari sopir angkot hingga mahasiswa.
7. Nasi Uduk 126 – Jembatan 5
Kelebihan utamanya adalah nasi berwarna hijau dari daun pandan. Aromanya segar, unik, dan sulit ditemukan di tempat lain. Seporsi Rp8.000, cocok ditemani ayam bakar Rp20.000.
Banyak pembeli percaya warna hijau pandan membawa nuansa ‘alami’ yang menenangkan, seakan mengurangi stres setelah seharian bekerja.
8. Nasi Uduk Bumei – Meruya Ilir
Ciri khasnya: porsi besar dengan ayam goreng jumbo seharga Rp35.000. Taburan bawang goreng melimpah membuat setiap suapan semakin menggoda.
Tempat ini sering menjadi lokasi makan bersama komunitas motor atau pekerja malam. Porsi jumbo dianggap sebagai simbol kekuatan dan kebersamaan.