LEBAK, POSKOTA.CO.ID - PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyiapkan kereta khusus bagi pedagang dan petani untuk mempermudah mobilitas sekaligus pengangkutan hasil panen maupun barang dagangan.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, mengatakan kereta khusus ini merupakan terobosan terbaru dari pengembangan Kereta Penumpang Kelas Ekonomi (K3) yang saat ini tengah dimodifikasi di UPT Balai Yasa Surabaya Gubeng.
"Kereta itu dirancang untuk membantu mobilitas para petani dan pedagang, sekaligus memudahkan pengangkutan hasil panen maupun barang dagangan secara lebih leluasa, aman, dan efisien," ujar Anne dalam siaran pers, Selasa, 26 Agustus 2025.
Anne menyebut, gagasan kereta ini berawal dari pembahasan teknis sejak Mei 2024 dan diwujudkan lewat modifikasi sarana.
Baca Juga: Lurah Manggarai Selatan Dikeroyok Massa Demo Bubarkan DPR di Slipi
"Konsep desainnya mengedepankan kemudahan akses dan ruang angkut yang lebih luas. Tempat duduk dipasang sejajar di sisi kiri dan kanan kereta, sehingga ruang tengah lapang untuk menempatkan hasil pertanian atau barang dagangan," jelasnya.
Selain tata letak kursi, sejumlah detail teknis juga diubah agar sesuai kebutuhan.
"Lebar pintu bordes diperbesar dari 800 mm menjadi 900 mm, sekat partisi dan bordes dihilangkan untuk memperlancar akses barang, dan jumlah kursi disesuaikan menjadi 73 dari sebelumnya 106 tempat duduk. Kemudian, toilet tetap tersedia satu unit per kereta, sementara rak bagasi dipertahankan untuk kenyamanan penumpang," terang Anne.
Kereta khusus ini merupakan hasil modifikasi dari kereta kelas bisnis dan ekonomi yang kini memasuki tahap pengujian.
"Uji statis telah dilaksanakan pada 14–15 Agustus 2025 di UPT Balai Yasa Surabaya Gubeng, kemudian dilanjutkan dengan uji dinamis pada 15 Agustus 2025 dengan rute Surabaya Gubeng–Lamongan," katanya.
Menurut Anne, uji tahap pertama dilakukan internal KAI. Tahap berikutnya akan melibatkan Ditjen Perkeretaapian Kemenhub untuk sertifikasi keselamatan.
“Hadirnya kereta ini adalah bukti nyata komitmen KAI dalam memperluas akses transportasi publik yang inklusif, sekaligus mendukung roda perekonomian masyarakat," ujarnya.
Baca Juga: 431 Ruas Jalan Desa di Banten Diajukan untuk Perbaikan, Lebak Paling Banyak Mengusulkan
"Kami ingin kereta api menjadi sahabat perjalanan para petani dan pedagang. Dengan transportasi yang tepat, rantai pasok akan lebih kuat, peluang usaha lebih terbuka, dan aktivitas ekonomi daerah semakin bergerak," sambung Anne.
Ia menambahkan, inovasi ini sejalan dengan semangat Astacita Menuju Indonesia Emas 2045 serta target RJPP KAI untuk menghadirkan transportasi ramah lingkungan, berdaya saing global, dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
"Kehadiran kereta Petani-Pedagang merupakan wujud nyata penerapan beberapa cita-cita, khususnya dalam menghadirkan transportasi yang inklusif dan merata, memberikan pelayanan prima yang berorientasi pelanggan, serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," pungkasnya.