Langkah yang benar adalah selalu mengecek harga emas terbaru di sumber resmi, seperti website pegadaian, sebelum bertransaksi.
Prinsip sederhana dalam investasi emas adalah “beli saat harga rendah, jual saat harga tinggi”.
5. Tidak Menentukan Tujuan Investasi
Kesalahan terakhir adalah membeli emas tanpa tujuan yang jelas. Banyak orang panik menjual saat harga turun atau justru membeli di puncak harga.
Padahal, emas adalah instrumen investasi jangka menengah hingga panjang, minimal disimpan dua tahun agar hasilnya optimal.
Untuk menghindari kesalahan ini, buatlah rencana investasi yang terukur, apakah untuk dana darurat, tabungan masa tua, atau kebutuhan jangka panjang lainnya.
Pantau berita ekonomi dan gunakan aplikasi harga emas agar bisa menentukan waktu terbaik membeli atau menjual.
Dengan bekal informasi yang tepat, investor bisa lebih bijak dalam mengelola emas sebagai instrumen keuangan jangka panjang, bukan sekadar ikut-ikutan tren.
Disclaimer: Tulisan ini disusun untuk tujuan edukasi dan informasi semata. Segala bentuk keputusan investasi, termasuk dalam instrumen emas, sepenuhnya menjadi tanggung jawab masing-masing individu.
Penulis maupun media tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul akibat tindakan berdasarkan informasi yang disajikan di artikel ini.