JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Warga menilai pemangkasan trotoar Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, justru tidak mampu mengurai kemacetan ekstrem.
Menurut Nova, 23 tahun, langkah pemangkasan trotoar yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta tidak efisien.
"Kalau saya sih nilainya enggak efisien juga sih, karena kan pengguna kendaraan (pribadi) kan tetap banyak di sini," kata Nova saat diwawancarai Poskota di TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin, 25 Agustus 2025.
Nove menuturkan, trotoar merupakan fasilitas vital bagi warga yang sehari-hari berjalan kaki dan menggunakan transportasi umum. Dengan dipangkasnya trotoar, ruang gerak pejalan kaki akan semakin sempit.
Baca Juga: Pengamat Sebut Pemangkasan Trotoar TB Simatupang Perlu Dikaji Kajian Ulang
“Kalau pemangkasan trotoar itu malah merugikan para pejalan kaki. Trotoar kan memang ditentukan untuk pejalan kaki, kalau makin kecil ya makin sulit bagi kami untuk berjalan. Apalagi pengguna transportasi umum di Jakarta itu kan banyak,” ujar mahasiswa Universitas Gunadarma itu.
Sementara itu, ia yang menaiki Transjakarta setiap itu, menyebutkan, keselamatan para pejalan kaki akan terancam, karena trotoar semakin kecil.
“Kalau trotoarnya dipangkas, otomatis membahayakan para pejalan kaki saya sendiri maupun masyarakat yang juga pakai transportasi umum,” ucapnya.
Hal senada disampaikan Yogi, 31 tahun, seorang karyawan di kawasan TB Simatupang yang sehari-hari menggunakan Transjakarta untuk berangkat ke kantornya tersebut.
Baca Juga: Dinas Bina Marga Jaksel Kaji Alih Fungsi Trotoar di TB Simatupang
"Saya biasanya naik Tj kalo mau berangkat sama pulang," tuturnya.