Musim ini, Persib merekrut total 11 pemain baru, dengan delapan dari sembilan pemain asingnya adalah debutan di Liga Indonesia. Hal ini jelas menuntut waktu adaptasi lebih panjang.
Pelatih Bojan Hodak menghadapi pekerjaan rumah besar:
- Membentuk chemistry antar pemain asing yang belum pernah bermain bersama.
- Membangun keseimbangan antara pemain lokal senior seperti Marc Klok dan Febri Hariyadi dengan pemain asing baru.
- Menjaga mental tim agar tidak goyah di tengah tekanan ekspektasi besar suporter.
Sebagai pelatih berpengalaman, Hodak tentu paham bahwa kompetisi liga adalah maraton panjang. Namun kesabaran publik sepak bola, terutama Bobotoh, tidak selalu sejalan dengan proses adaptasi yang memakan waktu.
Performa Persib di awal musim adalah cermin dari konsekuensi pilihan hidup: setiap keputusan besar membawa risiko. Bagi manajemen, melepas seluruh legiun asing adalah bentuk keberanian mencari tantangan baru. Namun bagi suporter, keputusan itu ibarat pertaruhan terhadap kebanggaan kota Bandung.
Bobotoh, sebagai salah satu basis suporter paling fanatik di Indonesia, terbiasa menyaksikan timnya bertarung di papan atas. Namun kali ini, mereka dituntut untuk bersabar lebih lama. Sabar dalam arti memberi waktu bagi pemain baru untuk beradaptasi, dan sabar dalam arti menerima kenyataan bahwa dominasi dua musim terakhir tidak serta-merta terulang.
Sebagai manusia, rasa kecewa itu wajar. Namun, dukungan yang konsisten justru menjadi energi bagi pemain untuk segera bangkit. Dalam sepak bola, emosi suporter sering kali lebih menentukan arah perjalanan tim daripada strategi pelatih semata.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Aplikasi Antivirus untuk Smartphone Android
Harapan dan Potensi Kebangkitan
Meskipun awal musim ini berat, bukan berarti harapan telah sirna. Persib masih memiliki banyak ruang untuk berkembang:
- Adam Przybek yang diharapkan segera pulih akan memperkuat lini belakang.
- Barros dan Tanque berpotensi membentuk duet mematikan jika chemistry terbangun.
- William Marcilio bisa menjadi motor baru di lini tengah bila diberi waktu.
- Bojan Hodak memiliki rekam jejak sukses dalam membentuk tim solid dari proses panjang.
Liga masih panjang, dan Persib punya kapasitas untuk bangkit. Pertanyaannya bukan lagi apakah Persib mampu kembali ke jalur juara, melainkan seberapa cepat proses adaptasi bisa diselesaikan.
Perjalanan Persib Bandung di awal musim BRI Super League 2025 menjadi pengingat bahwa sepak bola bukan hanya soal hasil instan, tetapi juga proses membangun tim. Keputusan berani melepas seluruh pemain asing telah membawa tantangan besar, namun juga membuka peluang lahirnya era baru.
Bagi Bobotoh, kesetiaan diuji bukan ketika tim menang beruntun, melainkan saat klub kesayangan terpuruk. Dukungan tulus di tengah masa sulit adalah bukti cinta yang sesungguhnya.
Musim ini mungkin dimulai dengan tertatih, tetapi sejarah sepak bola selalu mencatat: tim besar selalu menemukan jalannya untuk bangkit. Dan Persib Bandung, dengan tradisi serta semangat juangnya, masih memiliki peluang besar untuk kembali bertaring di pentas BRI Super League.