Atasi Macet, Pramono Anung Izinkan Trotoar di TB Simatupang Dipangkas

Sabtu 23 Agu 2025, 14:03 WIB
Bedeng galian pipa limbah di wilayah TB Simatupang, Jakarta Selatan. (Sumber: Poskota/M. Tegar Jihad)

Bedeng galian pipa limbah di wilayah TB Simatupang, Jakarta Selatan. (Sumber: Poskota/M. Tegar Jihad)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID Gubernur Jakarta Pramono Anung menyetujui pemangkasan trotoar di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, untuk mengatasi kemacetan akibat proyek galian pipa.

“Saya menyetujui (pemangkasan trotoar) itu,” ucap Pramono di Rasuna Said, Jakarta Selatan, Sabtu, 23 Agustus 2025.

Menurut Pramono, para pejalan kaki saat ini juga tidak bisa menikmati trotoar akibat padatnya kemacetan di kawasan tersebut.

“Karena semua hampir jalan 50 meter ada proyek nasional dan itu harus dibenahi,” katanya.

Baca Juga: Pemuda Jambret Tas Ibu-ibu di Pasar Palmerah, Endingnya Bikin Ngeri

Selain itu, Pramono mengizinkan pengaturan buka-tutup pintu keluar Tol Cipete–Pondok Labu di TB Simatupang.

“Bahkan ketika mau menutup atau membuka outlet tolnya, saya izinkan,” ucapnya.

Ia menegaskan langkah tersebut untuk mengurangi kemacetan parah di kawasan TB Simatupang.

“Yang paling penting adalah kemacetan di dalam itu teratasi,” ujar Pramono.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta memang merencanakan pemangkasan trotoar di depan Cibis Park, TB Simatupang.

Di lokasi itu terdapat dua proyek galian pipa limbah yang memakan separuh badan jalan.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo menyebut pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga.

“Kami dengan Dinas Bina Marga itu akan mengambil sedikit trotoar khususnya yang di TB Simatupang, di area Cibis Park. Sehingga lebar lajur lalu lintas, paling tidak kita bisa kembalikan dua lajur,” ujar Syafrin.

Baca Juga: Jangan Sampai Ketinggalan! Pemkot Depok Gelar Job Fair 2025 di Detos

Selain memangkas trotoar, Dishub juga akan berkoordinasi dengan pelaksana proyek untuk memperkecil bangunan bedeng di sisi jalan.

“Dan juga pelaksana proyek di mana untuk safety work-nya, ini sedapat mungkin kita minimalisir menggunakan badan jalan. Dan ini akan dilakukan,” kata Syafrin.

Syafrin menambahkan, galian pipa limbah maupun pipa air bersih menjadi penyebab utama kemacetan di TB Simatupang.

“Karena memang di beberapa titik dilaksanakannya, apakah itu kerjaan pipanisasi air minum ataupun PAL, itu mengkooptasi ruang lalu lintas, sehingga di sana tinggal satu lajur. Dan kepadatannya tentu sangat parah,” jelasnya.

Syafrin mengimbau masyarakat agar beralih ke transportasi umum atau mencari jalur alternatif.

“Sehingga kepadatan yang terjadi di kawasan itu untuk saat ini bisa diminimalisir dengan berpindah ke angkutan umum, atau yang memang mobilitasnya harus menggunakan kendaraan pribadi, silakan gunakan rute-rute alternatif lainnya,” kata Syafrin. (cr-4) 


Berita Terkait


News Update