Sebelum ditunjuk sebagai komisaris independen di PT Waskita Karya, Aqila terlebih dahulu menempati posisi serupa di PT Waskita Beton Precast, anak usaha Waskita yang bergerak di bidang produksi beton pracetak.
Kiprah ini menandakan bahwa ia bukan figur asing dalam lingkaran BUMN konstruksi. Pengalaman sebelumnya dianggap sebagai modal berharga untuk mendampingi jajaran direksi Waskita Karya dalam menjalankan transformasi perusahaan.
Bagi publik, penunjukan Aqila menjadi sinyal bahwa BUMN mulai memberi ruang bagi generasi muda untuk ikut serta dalam tata kelola perusahaan strategis negara.
Meski penunjukan Aqila Rahmani sebagai komisaris independen adalah keputusan resmi pemegang saham, warganet tetap menunjukkan beragam reaksi.
Di media sosial, perbincangan mengerucut pada tiga hal utama:
- Rasa penasaran terhadap latar belakang keluarga – banyak yang bertanya “anak siapa sebenarnya Aqila Rahmani?”
- Diskusi tentang kapasitas dan pengalaman – sebagian publik menilai posisinya wajar mengingat pengalaman di bidang hukum, investasi, dan BUMN, sementara sebagian lain mempertanyakan usia yang relatif muda untuk posisi strategis.
- Simbol masuknya generasi baru di BUMN – kehadiran Aqila dianggap representasi regenerasi kepemimpinan di lingkup korporasi negara.
Dari sisi perspektif manusia, wajar jika publik mempertanyakan figur baru yang belum banyak terekspos. Namun, di sisi lain, rasa ingin tahu masyarakat juga merupakan refleksi dari kebutuhan akan transparansi di tubuh BUMN.
Strategi Waskita Karya: Konteks di Balik Penunjukan
Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, menjelaskan bahwa perombakan komisaris dan penyederhanaan jajaran direksi merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan. Tujuannya jelas: memperkuat fundamental, meningkatkan sinergi antar-unit usaha, dan mempercepat pemulihan kinerja keuangan.
Dalam konteks ini, penunjukan Aqila Rahmani tidak berdiri sendiri. Ia adalah bagian dari langkah strategis Waskita untuk menghadirkan energi baru, perspektif segar, dan integrasi yang lebih adaptif dengan kebutuhan zaman.
Baca Juga: Cara Cek Status Pengusulan PPPK Patuh Waktu 2025
Generasi Muda dan Tantangan Tata Kelola BUMN
Jika dilihat lebih dalam, penunjukan Aqila Rahmani bukan sekadar urusan personal. Fenomena ini menggambarkan bagaimana generasi muda mulai diberi ruang dalam struktur strategis BUMN.
Di satu sisi, ini mencerminkan kebutuhan akan inovasi, kreativitas, dan keberanian mengambil keputusan di era penuh disrupsi. Namun di sisi lain, hal ini juga menuntut akuntabilitas lebih tinggi agar publik tidak memandang penunjukan tersebut sekadar hasil koneksi politik.
Langkah Aqila adalah tantangan berat: ia harus membuktikan diri, bukan hanya sebagai simbol regenerasi, melainkan juga sebagai figur yang mampu membawa kontribusi nyata bagi keberlangsungan Waskita Karya.
Hingga kini, publik belum mengetahui secara pasti latar belakang keluarga Aqila Rahmani. Namun yang jelas, ia adalah figur dengan kombinasi pengalaman politik, organisasi, keuangan, dan hukum yang tidak banyak dimiliki oleh generasi seusianya.