Polisi Ungkap Kronologi Tawuran Maut di Jasinga Bogor, Korban Sempat Duel Sebelum Tewas

Kamis 21 Agu 2025, 11:19 WIB
Kapolres Bogor AKBP Wikha Ardilestanto, memberikan keterangan terkait kasus tewasnya suporter sepak bola tarkam, di Jasinga, Bogor, Kamis 21 Agustus 2025. (Sumber: Poskota/Giffar Rivana)

Kapolres Bogor AKBP Wikha Ardilestanto, memberikan keterangan terkait kasus tewasnya suporter sepak bola tarkam, di Jasinga, Bogor, Kamis 21 Agustus 2025. (Sumber: Poskota/Giffar Rivana)

BOGOR, POSKOTA.CO.ID – Polisi mengungkap kronologi tewasnya WS, 43 tahun dalam tawuran suporter sepak bola antarkampung (tarkam) di Desa Kalong Sawah, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, pada 17 Agustus 2025, lalu.

Kapolres Bogor AKBP Wikha Ardilestanto mengatakan, sebelum tewas, korban sempat berduel dengan pelaku berinisial AF dari Kampung Peuteuy.

“Dari pemeriksaan tersebut didapatkan keterangan bahwa pada saat kejadian korban berduel dengan AF,” ujar Wikha di Mapolres Bogor, Kamis, 21 Agustus 2025.

Dalam duel itu, korban mendapat luka tusuk di perut kanan hingga menembus paru-paru dan hati.

Baca Juga: Pembunuh Suporter Tarkam di Jasinga Bogor Ditangkap

“Luka menembus paru-paru dan hati. Berangkat dari hasil otopsi tersebut, Polres Bogor serta Satreskrim melaksanakan penyelidikan lanjutan,” kata Wikha.

Korban mengalami luka dengan kelebaran 3 cm dan kedalaman 20 cm. Berdasarkan penyelidikan, polisi menangkap AF di rumahnya dan menyita barang bukti celurit yang digunakan untuk menusuk korban.

Sebelumnya, dua kelompok suporter tarkam tingkat RW bentrok setelah final sepak bola antara RW08 Kampung Parung Sapi melawan RW04 Kampung Kalong Dagul di Lapangan Labora, Desa Kalong Sawah, Minggu sore itu.

Pertandingan berakhir 1-0 untuk kemenangan tuan rumah. Seusai laga, sekitar pukul 17.45 WIB, suporter Parung Sapi melakukan pawai motor melewati Kampung Peuteuy.

Baca Juga: Polisi Periksa 14 Saksi di Kasus Kematian Suporter Tarkam Jasinga Bogor

“Mereka menggerung-gerungkan motor sehingga warga Kampung Peuteuy terpancing sehingga terjadi bentrok dan mengakibatkan korban luka akibat lemparan batu,” jelas Wikha.


Berita Terkait


News Update