POSKOTA.CO.ID - Pemerintah kembali bakal menarik utang baru sebesar Rp781.9 triliun pada tahun 2026.
Rencana penarikan utang baru di tahun kedua pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tertera dalam Buku II Nota Keuangan Beserta Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.
Di samping untuk memenuhi pembiayaan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), pengelolaan utang juga diarahkan sebagai sarana untuk mendukung pengembangan pasar keuangan domestik,” tulis pemerintah yang dikutip dari Buku II Nota Keuangan.
Pemerintah klaim pengelolaan utang dipastikan akan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan mengutamakan pembiayaan inovatif dan berkelanjutan.
Dalam RAPBN 2026, utang dari SBN mencapai Rp749,19 triliun atau naik jika dibandinkan tahun 2025.
Lalu pembiayaan pinjaman pada 2026 direncanakan sebesar Rp32,67 triliun atau mengalami penurunan 74,9 persen.
"Pinjaman neto tersebut akan dipenuhi melalui pinjaman dalam negeri neto sebesar negatif Rp 6.535,5 miliar (Rp 6,53 triliun) dan pinjaman luar negeri neto sebesar Rp 39.210,6 miliar (Rp 39,21 triliun)," tulis pemerintah.