Belajar dari sejarah perjuangan bangsa, para pendiri negeri dan pemimpin bangsa mendapat unconditional trust – kepercayaan dari rakyat tanpa syarat karena memiliki integritas yang tinggi. Bung Karno dan Bung Hatta, sang founding fathers, adalah rujukan nyata.
Soal integritas ini yang sejak awal senantiasa diedukasi melalui keteladanan oleh para pendiri negeri. Bung Hatta misalnya, sangat konsen membangun integritas bangsa bukan selesai pada tataran konsep semata.
Ini sejalan seperti dikatakan putri sulung Bung Hatta, Meutia Farida Hatta Swasono, pada acara menyambut Hari Ulang Tahun Bung Hatta yang ke-123 tahun di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Selatan selama 6 hari, 12-17 Agustus 2025. Acara dikemas dengan menggabungkan ziarah dan pameran mengenai Bung Hatta serta diskusi publik tentang integritas tokoh bangsa.
Baca Juga: Kopi Pagi: Tiada Henti Menunggu Realisasi
Meutia Hatta mengatakan bahwa integritas tak cukup menjadi konsep, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Seperti dikatakan Bung Hatta “tindakan lebih penting daripada kata-kata”.
Keteladanan Bung Hatta yang ditularkan kepada putra putrinya, keluarganya, bahwa seseorang itu harus sama kata dan perbuatan. Dan, tentu saja kepada kita semua.
Ya, satunya kata dengan perbuatan itulah yang sebagai salah satu kunci membangun integritas. Sebuah sikap yang memancarkan potensi kewibawaan dan kejujuran, memiliki komitmen yang tinggi dan konsisten dalam melaksanakan tugasnya. Senantiasa memegang nilai-nilai etik dan moral, memiliki rasa kepedulian dan empati, jujur dan adil dalam bersikap dan bertindak.
Mari kita ikuti jejak para pemimpin bangsa, jadilah pemimpin yang terpercaya karena senantiasa menjunjung tinggi integritas, tak hanya sebatas di atas kertas,tetapi tercermin dalam aktivitas sehari-hari. Tak hanya sebatas retorika, tapi aksi nyata.
Baca Juga: Kopi Pagi: Teladan Wujudkan Kemakmuran
Begitupun merajut kebersamaan bukan selesai pada pernyataan. Merajut kebersamaan bukan sebatas di atas kertas, tapi wajib diikuti satunya kata dengan perbuatan.
Satunya kata dengan perbuatan menjadi penting dalam upaya merajut kebersamaan guna memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, seperti dikatakan Pak Harmoko dalam kolom “Kopi Pagi” di media ini.
Merajut kebersamaan bukan sebatas di atas kertas