“Mudah-mudahan masyarakat Cimahi tertanam dalam hatinya cinta terhadap tanah air, dan persatuan dan kesatuan tanpa membedakan suku ras agama,” ungkapnya.
Semetara itu, lanjut Ngatiyana, ada beberapa faktor yang menyebabkan angka pengangguran masih tinggi di Cimahi antara lainnya. Kemudian, keterbatasan lapangan kerja yang sebetulnya belum ideal tenaga kerja tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia.
“Persoalan seperti Krisis ekonomi global, terutama di sektor garmen dan tekstil yang menjadi andalan Cimahi, terlebih menyebabkan perusahaan mengurangi jam kerja atau bahkan melakukan PHK,” ujar Ngatiyana
Secara bertahap, dalam pengentasan persoalan masyarakat (pengangguran), Ngatiyana menegaskan, Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) terus berupaya menekan angka pengangguran dengan berbagai cara.
Salah satunya yakni rutin menyelenggarakan pelatihan keterampilan untuk meningkatkan kompetensi angkatan kerja yang tentunya sangatlah diperlukan agar, bisa bersaing dengan tenaga kerja dari luar Cimahi,” tuturnya. (ADV)