Baca Juga: 2 Remaja Diduga Hendak Tawuran Ditembak Polisi, Propam Periksa Penembak
“Bahkan, jika diperlukan, mencontoh praktik di Jawa Barat, pelaku tawuran dapat diberikan pembinaan disiplin di barak militer untuk membentuk mental yang tangguh, terarah, dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Mujiyono mengungkapkan tawuran antarwarga yang sering terjadi di Manggarai berawal dari tawuran antarsekolah dengan pelaku yang umumnya masih berusia sekolah.
“Karena itu, pembinaan sejak dini menjadi kunci pencegahan. Anak-anak yang berisiko terlibat tawuran perlu diarahkan melalui program pembentukan disiplin, kepemimpinan, dan tanggung jawab, termasuk melalui pelatihan di lembaga pendidikan militer,” ucap Mujiyono.
Politikus Partai Demokrat itu menekankan, pencegahan tawuran membutuhkan kolaborasi lintas sektor.
“Seperti, Dinas Pendidikan, BUMN/BUMD, Dinas Ketenagakerjaan, Dinas Pemuda dan Olahraga, kepolisian, tokoh agama, organisasi kepemudaan, sekolah, dan keluarga harus bersatu dalam satu barisan. Dengan tujuan yang sama: menciptakan lingkungan yang aman, kondusif, dan bebas dari tawuran,” kata Mujiyono.
Sebagai tindak lanjut, Komisi A DPRD DKI Jakarta berencana mendorong evaluasi menyeluruh atas seluruh program pencegahan tawuran yang digagas Pemprov.
“Hasil evaluasi ini harus menjadi dasar penguatan kebijakan daerah, termasuk penetapan alokasi anggaran khusus untuk pencegahan tawuran, demi terciptanya Jakarta yang lebih aman, damai, dan ramah bagi generasi muda,” pungkasnya. (cr-4)