POSKOTA.CO.ID - Bagi banyak pekerja di Indonesia, gaji UMR sering kali dirasa pas-pasan. Tidak sedikit yang merasa sulit untuk menabung, apalagi berinvestasi, ketika kebutuhan sehari-hari saja sudah menyerap sebagian besar penghasilan.
Namun, realitanya ada strategi yang dapat membantu mengubah kondisi tersebut secara bertahap, bahkan memungkinkan pendapatan meningkat hingga dua digit (≥ Rp10 juta) meski titik awalnya dari UMR.
Tulisan ini akan membahas pendekatan yang realistis, terukur, dan tidak sekadar teori, mulai dari menambah sumber penghasilan, mengatur gaya hidup, hingga membangun kebiasaan keuangan yang sehat.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Paling Beruntung Hari Ini 15 Agustus 2025: Dari Cancer sampai Pisces
Fokus pada Menambah Sumber Pendapatan
Melansir dari channel Youtube @Theo Derick kesalahan umum yang sering terjadi adalah berharap kenaikan gaji dari atasan sebagai jalan utama memperbesar penghasilan. Padahal, bagi pekerja dengan gaji UMR terutama yang masih baru bekerja atau fresh graduate ruang negosiasi gaji biasanya sangat terbatas.
Alih-alih menunggu kesempatan itu, fokuslah pada menambah revenue stream melalui side hustle yang sesuai kemampuan dan waktu yang tersedia.
Beberapa ide yang bisa dipertimbangkan:
- Freelance di bidang desain grafis, penulisan, atau penerjemahan.
- Bisnis online seperti menjual produk di marketplace.
- Membuat konten digital di media sosial atau YouTube.
- Jasa mikro seperti fotografi, edit video, atau pengelolaan media sosial.
Target awalnya sederhana: dari satu sumber penghasilan (misalnya Rp5 juta), tambahkan Rp1–2 juta dari sumber lain. Ulangi proses ini hingga total pendapatan mendekati Rp8–10 juta per bulan.
Menekan Biaya dan Memaksimalkan Tabungan
Setelah penghasilan bertambah, langkah berikutnya adalah mengatur pengeluaran dengan disiplin. Atur agar 50–60% gaji digunakan untuk kebutuhan hidup esensial seperti:
- Makan
- Transportasi
- Pulsa dan internet
- Biaya kos atau kontribusi rumah
Misalnya, dari gaji Rp5 juta, alokasikan sekitar Rp2,5–3 juta untuk kebutuhan pokok. Sisa dana dapat diarahkan untuk proteksi, tabungan, dan investasi.
Asuransi Kesehatan sebagai Benteng Awal
Banyak anak muda mengabaikan asuransi kesehatan dengan alasan masih sehat. Padahal, risiko sakit atau kecelakaan bisa terjadi kapan saja dan biaya medis dapat menguras tabungan dalam sekejap.
Solusi realistis: ambil asuransi kesehatan tradisional yang mencakup rawat inap dan perawatan dasar. Dengan usia 20-an, premi bisa berkisar Rp350 ribu–Rp500 ribu per bulan. Ini adalah investasi keamanan finansial yang sangat penting untuk menghindari utang akibat biaya tak terduga.