JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Masalah anak putus sekolah di Jakarta bukan sekadar persoalan pendidikan. Namun, mencerminkan tantangan sosial dan ekonomi yang dihadapi masyarakat.
Untuk mengatasinya, perlu langkah terpadu yang melibatkan pemerintah, sekolah, keluarga, dan komunitas.
Anggota Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta Subki meminta Dinas Pendidikan (Disdik) merangkul dan memperhatikan sekolah swasta serta madrasah untuk menuntaskan persoalan tersebut.
Baca Juga: Update Terbaru! Formasi CPNS 2025 Dibuka: Daftar Instansi, Syarat, dan Jadwal Lengkap
Upaya tersebut bisa menjadi salah satu solusi mengurangi potensi anak putus sekolah. "Mereka bisa jadi mitra yang membantu sekolah-sekolah negeri," ujar Subki, Kamis, 14 Agustus 2025.
Pasalnya, kuota sekolah negeri dinilai belum mampu menampung seluruh anak-anak Jakarta. "Mereka (sekolah swasta dan madrasah) punya peran dan jasa yang besar untuk menampung anak-anak yang tidak tertampung di (sekolah) negeri," kata Subki.
Subki berharap, terdapat bantuan untuk sekolah swasta dan madrasah agar berkembang dan berkualitas yang sama dengan sekolah negeri.
Baca Juga: 3 Zodiak Ini Paling Cocok Jadi Pasangan Leo, Chemistry-nya Bikin Susah Lepas
"Maka pemerintah berkewajiban juga memperhatikan sekolah swasta. Jangan hanya negeri," katanya.
Kolaborasi yang optimal dengan sekolah swasta dan madrasah, sambung Subki, tak ada lagi anak putus sekolah dengan alasan kesulitan biaya.
"Masa harus putus sekolah gara-gara gak masuk negeri dan gak bisa masuk swasta karena gak mampu bayar. Ini jadi perhatian bersama," ucap Subki.