POSKOTA.CO.ID – Sutradara kenamaan Tanah Air, Hanung Bramantyo turut membuka suara terkait perilisan film animasi Merah Putih One For All yang akan tayang pada 14 Agustus 2025 mendatang.
Melalui Instagram Stories di akun pribadi, Hanung Bramantyo secara gamblang mengungkapkan bahwa hasil dari film Merah Putih One For All jelek untuk ukuran film dengan budget Rp7 miliar (sekitar Rp6 miliar jika dipotong pajak).
“Budget 7M untuk film animasi, potong pajak 13% kisaran 6M, sekalipun tidak dikorupsi, hasilnya tetap JELEK!!!” ujar Hanung seperti dilansir Poskota dari akun @hanungbramantyo pada Selasa, 12 Agustus 2025.
Suami Zaskia Adya Mecca itu juga memberitahu bahwa budget pembuatan film animasi itu seharusnya sekitar Rp30-40 miliar di luar promosi.
Baca Juga: Simak Fakta Mencengangkan di Balik Film Animasi Merah Putih One For All dengan Anggaran Rp6,7 M
Tak hanya itu, jangka waktu pembuatannya pun memakan waktu hingga 5 tahun lamanya.
“FYI, budget pembuatan film animasi minimal 30-40M diluar promosi. Dan dikerjakan dalam jangka waktu 4-5 tahun,” jelasnya.
“Budget 6M hanya sampai tingkat Previs (kumpulan storyboard berwarna yang digerakkan sebagai panduan animator),” sambung Hanung.
Sutradara film Ayat Ayat Cinta (2008) itu juga menyoroti ketidaksempurnaan film Merah Putih One For All.
Baca Juga: Sinopsis dan Jadwal Tayang Film Animasi Merah Putih One for All
“Kalo itu yang ditayangkan, sudah pasti penonton akan resisten. Ibarat membangun rumah, belom dipelur semen dan lantainya masih cor2an kasar,” tuturnya.
Lebih lanjut, Hanung heran kenapa film bertemakan HUT ke-80 RI itu bisa tayang di tengah banyaknya film Indonesia yang antri untuk tayang.
“Terus kenapa harus buru2 tayang? Ironisnya kok bisa dapet tanggal tayang ditengah 200 judul film Indonesia ngantree (antri) tayang? Kopet!!,” katanya.
Baca Juga: Film Animasi Merah Putih One For All Dapat Kritikan Netizen, Visual Jadi Sorotan Utama
Belakangan ini film Merah Putih One For All memang banyak dikritik publik karena animasinya yang dianggap kurang.
Sinopsis film Merah Putih One For All
Di sebuah desa yang tenang dalam semangat menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia, sekelompok anak terpilih menjadi "Tim Merah Putih" untuk menjaga bendera pusaka yaitu bendera yang selalu dikibarkan pada setiap upacara 17 Agustus tiap tahunnya.
Namun 3 hari sebelum upacara, bendera itu hilang, delapan anak dari berbagai latar belakang budaya, Betawi, Papua, Medan, Tegal, Jawa Tengah, Makassar, Manado, dan Tionghoa, bersatu dalam misi heroic, yakni menyelamatkan bendera merah putih pusaka yang hilang secara misterius.

Mereka harus mengatasi perbedaan, menembus sungai, hutan, dan badai, bahkan meredam ego masing-masing, demi satu tujuan mulia, yaitu mengibarkan bendera di Hari Kemerdekaan.
Dengan keberanian, kerja sama, dan cinta tanah air, mereka menunjukkan bahwa perbedaan bukanlah halangan, melainkan kekuatan.
Mereka memulai petualangan mencari Bendera, menelusuri hutan, sungai, dan menghadapi konflik batin.
Film ini penuh dengan momen lucu, menegangkan, emosional, dan menggugah jiwa, sarat nilai persatuan, persahabatan, dan semangat cinta nasionalisme anak-anak Indonesia masa kini.