Adi, 57 tahun, rekan sesama petugas kebersihan di wilayah tersebut mengatakan, sebagian sampah yang kini menumpuk adalah sisa-sisa pembersihan dari Kali Kapuk akhir Juli lalu. Namun, sampah tersebut kini kembali menggunung di pinggir jalan, karena tidak kunjung diangkut.
"Sebetulnya kendala kami itu cuma di armada. Sampah dari kali itu sudah dipinggirkan, tapi belum diangkut. Kalau kendaraan lancar, pekerjaan kami pasti lancar juga," katanya.
Ia mengatakan, kondisi semakin rumit saat musim hujan tiba. Sampah yang menumpuk memperparah banjir, sementara proses pengangkutan pun terhambat karena kondisi jalan tergenang.
Baca Juga: Menuju Swasti Saba 2025, Wali Kota Bekasi Ungkap Strategi Wujudkan Kota Sehat
"Kalau hujan, banjir bisa sampai sepinggang. Itu juga salah satu penyebab utama banjir, karena sampah dari kali dan jalan belum sempat diangkut," tuturnya.
Ia menilai, penanganan masalah sampah seharusnya menjadi prioritas utama Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.
"Kalau untuk pemerintah, tolong diutamakan sampah. Masalah sampah di Kota Bekasi sudah harus benar-benar dibenahi secepatnya," ujar dia.
Tak hanya petugas, keluhan juga datang dari warga. Syarif, 30 tahun, pedagang di Pasar Family, resah dengan kondisi lingkungan pasar yang dipenuhi tumpukan sampah.
Baca Juga: Warga Kampung Keberatan Jalan Komplek di Bekasi Dilengkapi Palang Pintu
"Sebagai pedagang yang sudah biasa di sini saja saya merasa terganggu dengan sampah yang semrawut dan mengeluarkan bau. Kalau bisa pemerintah segera memberikan solusi," ucap dia.
Ia pun berharap armada pengangkut segera ditambah agar kondisi pasar kembali bersih dan pembeli tidak kabur karena bau sampah yang menyengat. (CR-3)