Inisiatif ini merupakan bagian dari transformasi besar program PPG, sekaligus bukti komitmen Kemendikdasmen dalam mewujudkan Sistem Pendidikan Nasional yang inklusif dan merata.
Harapannya, lulusan PPG tidak hanya unggul secara pedagogis, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan kemampuan memfasilitasi pembelajaran yang menjangkau seluruh siswa tanpa terkecuali.
“Setiap anak berhak mendapat pendidikan terbaik, apa pun latar belakangnya. Melalui pendekatan ini, kami ingin memastikan tidak ada siswa yang tertinggal,” pungkas Nunuk.
Baca Juga: Soal Latihan dan Kunci Jawaban PPG 2025: Fokus pada Pembelajaran Berdiferensiasi!
Dampak Jangka Panjang
Para ahli pendidikan menyambut positif langkah ini. Dr. Ahmad Syafii, Pakar Pendidikan Inklusif dari Universitas Negeri Jakarta, menilai integrasi materi keberagaman dalam PPG akan mempercepat terciptanya ekosistem sekolah yang lebih manusiawi.
“Guru adalah ujung tombak perubahan. Jika mereka sudah dibekali pemahaman mendalam tentang diferensiasi, kita bisa mengurangi kesenjangan pembelajaran di tingkat dasar dan menengah,” ujarnya.
Dengan kebijakan ini, Kemendikdasmen berharap dapat mencetak generasi guru yang tidak hanya cakap mengajar, tetapi juga menjadi agen pemersatu dalam keberagaman Indonesia.