Cerita Dahlan, Mantan Sopir Berpenghasilan Rp20 Juta yang Jadi Relawan Kebersihan di Bekasi

Kamis 07 Agu 2025, 17:49 WIB
Dahlan Sulaiman, mantan sopir perusahaan transportasi yang jadi relawan kebersihan di Jalan Raya Cikunir, Kelurahan Jakamulya, Kota Bekasi. (Sumber: POSKOTA | Foto: Nurpini Aulia Rapika)

Dahlan Sulaiman, mantan sopir perusahaan transportasi yang jadi relawan kebersihan di Jalan Raya Cikunir, Kelurahan Jakamulya, Kota Bekasi. (Sumber: POSKOTA | Foto: Nurpini Aulia Rapika)

BEKASI SELATAN, POSKOTA.CO.ID - Matahari menyengat dari sejak pagi. Di sepanjang Jalan Raya Cikunir, panasnya aspal seakan memantul ke segala arah.

Lalu lintas padat, mobil dan motor berseliweran tanpa jeda, sesekali dibarengi bunyi klakson dan suara knalpot yang memekakkan telinga. Namun di tengah hiruk pikuk itu, berdiri satu sosok bersahaja yang tak menyerah oleh terik atau bising kota.

Dahlan Sulaiman, pria berusia 59 tahun asal Garut, Jawa Barat, mengenakan pakaian sederhana, menenteng sapu lidi, dan membersihkan sisi jalan dengan sabar.

Ia bukan petugas Dinas Lingkungan Hidup, bukan pula buruh kontrak. Dahlan adalah sukarelawan sejati yang tiap hari menyapu dan merapikan jalanan tanpa bayaran sepeser pun.

Dahlan mengaku pernah bekerja di perusahaan transportasi Bluebird dengan penghasilan yang cukup besar, rata-rata mencapai Rp20 juta per bulan.

"Tadinya saya sopir Bluebird. Tapi sekarang umur saya sudah 59 (tahun), udah nggak bisa nyetir lagi. Dulu sebelum corona (pandemi Covid-19) rata-rata pendapatan per bulan bisa 20 juta dengan sistem setoran," ujar Dahlan saat ditemui Poskota, Kamis 7 Agustus 2025.

Dari profesinya itu, ia mampu menafkahi sembilan anak dan istrinya. Namun, seiring usia yang menua dan kondisi yang makin sulit, ia harus meninggalkan kemudi dan mencari makna baru dalam hidupnya.

Baca Juga: Cerita Pejuang Rupiah asal Bekasi, Kurang Piknik karena Gaji Habis untuk Transportasi

“Saya sempat keluar-masuk Bluebird, dan kebetulan di rumah sedang tidak ada kerjaan. Jadi daripada tenaga saya nganggur, lebih baik bersihkan jalan. Ini kan juga ibadah,” ucapnya dengan penuh keyakinan.

Di usia senjanya, ia justru memilih jalan yang mungkin tak akan dipilih banyak orang, yakni menyumbangkan tenaga dan waktunya untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Aktivitas itu, dimulai Dahlan sejak bulan puasa lalu.

Setiap hari, sejak pukul delapan pagi hingga sore, ia menyusuri jalan, menyapu sampah, mencabut rumput liar, hingga mengangkat bangkai hewan yang dibuang sembarangan.


Berita Terkait


News Update