Kreator Malaysia Bikin Prank ke Tunawisma Pakai Tulang Ayam, Netizen: Kejam!

Rabu 06 Agu 2025, 17:49 WIB
Kreator Malaysia bikin prank ke tunawisma pakai tulang ayam (Sumber: TikTok/Nasir Seligi)

Kreator Malaysia bikin prank ke tunawisma pakai tulang ayam (Sumber: TikTok/Nasir Seligi)

POSKOTA.CO.ID - Tiga kreator konten asal Malaysia jadi sorotan publik setelah video mereka yang memprank seorang tunawisma viral di media sosial.

Mereka dengan sengaja memberikan tulang ayam sisa makan sebagai "sumbangan" dan merekam reaksi pria tunawisma itu hanya demi konten.

Video tersebut diunggah di Instagram dan langsung memicu kemarahan warganet.

Dalam rekaman singkat itu, terlihat ketiga kreator sedang menyantap ayam goreng di restoran cepat saji.

Setelah selesai, mereka membungkus sisa tulang ayam dengan nasi, lalu memberikannya kepada seorang tunawisma yang sedang tidur di pinggir jalan.

Baca Juga: Gugatan Cerai Dahlia Poland dan Fandy Christian Viral, Siapa yang Diduga Jadi Orang Ketiga Dulu?

Awalnya, pria itu terlihat senang, tetapi ekspresinya berubah kecewa saat menyadari bahwa yang ia terima hanya tulang bekas.

Sementara itu, ketiga pelaku malah tertawa dan memberi tanda jempol ke arah kamera.

Aksi tak bermoral itu langsung mendapat kecaman keras dari publik. Banyak yang menilai tindakan mereka sebagai eksploitasi terhadap orang yang kurang beruntung hanya untuk konten viral.

Netizen juga menuding mereka melakukan rage baiting strategi sengaja memancing kemarahan demi mendapatkan perhatian dan engagement.

Dikritik Pemerintah dan Tokoh Masyarakat

Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC) turut mengutuk video tersebut.

Lembaga itu menyatakan bahwa konten semacam itu merendahkan nilai kemanusiaan dan menormalisasi perilaku tidak pantas di masyarakat.

Baca Juga: Viral Jukir Liar di Depok Buang Rp2.000, Minta Lebih

“Menyebarkan konten yang menghina martabat seseorang tidak hanya tidak etis, tetapi juga bisa membuat tindakan tidak manusiawi dianggap biasa,” tulis MCMC dalam pernyataannya.

Ketiga kreator kini sedang diselidiki berdasarkan Undang-Undang Komunikasi dan Multimedia Malaysia.

Jika terbukti bersalah, mereka bisa dihukum penjara maksimal dua tahun dan denda hingga MYR 500.000 (sekitar Rp 400 juta).

Meski sudah meminta maaf dan berdalih bahwa video itu sudah disetujui oleh tunawisma tersebut, publik tetap tidak menerima alasan mereka.

Mereka juga mengklaim bahwa pria itu sebelumnya sudah diberi makanan yang layak.

Namun, banyak tokoh menegaskan bahwa masalah utamanya bukan soal izin, melainkan niat dan cara mereka yang merendahkan orang lain.

“Berbuat baik tidak boleh dengan cara seperti ini. Mencari popularitas juga tidak boleh dengan mempermalukan orang lain,” tegas seorang kreator lokal yang ikut mengkritik.

Seruan Blokir Akun Media Sosial

Aktris dan presenter terkenal, Agnes Lim, juga angkat bicara. Ia mendesak agar akun media sosial ketiga kreator tersebut dihapus.

“Ini bukan cuma tindakan tidak peka, tapi benar-benar kejam,” kata Agnes.

“Beralasan bahwa ini untuk amal justru membuat segalanya lebih buruk. Ini bukan sekadar kesalahan ini menunjukkan karakter asli kalian.”

Viral demi Like: Tren Berbahaya di Dunia Maya

Kasus ini menjadi contoh nyata fenomena toxic attention yang semakin marak di media sosial, di mana penderitaan orang lain dimanfaatkan untuk mengejar popularitas.

Di balik kedok konten amal, banyak kreator justru melanggar etika dan mempermalukan orang yang lemah demi likes dan shares.

Kejadian ini mengingatkan kita bahwa di era digital, etika tidak boleh dikorbankan hanya demi viral. Konten boleh menghibur, tapi tidak dengan menginjak martabat orang lain.


Berita Terkait


News Update