DPRD Jakarta Minta Relokasi Pedagang Pasar Barito Ditangguhkan

Senin 04 Agu 2025, 18:36 WIB
Rapat paripurna pakta integritas pengesahan Rancangan APBD Tahun Anggaran 2026 Pemprov Jakarta di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin, 4 Agustus 2025. (Sumber: Poskota/Muhammad Tegar Jihad)

Rapat paripurna pakta integritas pengesahan Rancangan APBD Tahun Anggaran 2026 Pemprov Jakarta di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin, 4 Agustus 2025. (Sumber: Poskota/Muhammad Tegar Jihad)

JAKARTA, POSKOTA.CI.ID - Anggota DPRD Jakarta, August Hamonangan meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta menangguhkan relokasi pedagang Pasar Barito.

Hal itu diungkapkannya, saat rapat paripurna penandatanganan pakta integritas pengesahan Rancangan APBD Tahun Anggaran 2026 Pemprov Jakarta di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin, 4 Agustus 2025.

"Saya mewakili suara jeritan hari para pedagang pasar burung Barito. Sama sama kita ketahui ada rencana dari Pemprov DKI Jakarta ingin membuat secara simbolik tiga taman disatukan menjadi Taman ASEAN atau Taman Bendera Pusaka," kata August dalam keterangannya, Senin, 4 Agustus 2025.

August menilai, rencana tersebut tidak selaras dengan semangat pakta integritas yang baru saja ditandatangani.

Baca Juga: DPRD Nilai Langkah Pemprov Jakarta Relokasi Pedagang Pasar Barito tidak Elok, Ini Alasannya

"Izin pimpinan dan teman-teman anggota Dewan sekalian, ini menurut saya tidak sesuai dengan fakta integritas. Artinya, ternyata ada kontroversi," ujarnya.

Menurutnya, relokasi pedagang ke kawasan Lenteng Agung belum memiliki kejelasan, bahkan tempat relokasi yang dijanjikan masih berupa lahan kosong.

"Baik di lapangan maupun dalam hal relokasi yang sampai saat ini masih lahan kosong di Lenteng Agung," tuturnya.

"Kemudian, ada pemindahan sementara yang sebenarnya harus dipikirkan bahwa ikon pasar burung barito ini sudah mendunia sejak tahun 1979," ucapnya menambahkan.

Baca Juga: Pedagang Pasar Barito Masih Bertahan, Merasa Dipaksa Tanda Tangan Surat Pernyataan Relokasi

Lebih lanjut, August mempertanyakan urgensi pembangunan taman simbolik dibanding kebutuhan hidup nyata para pedagang kecil yang bergantung pada pasar tersebut.

Ia menyebut bahwa para pedagang hanya ingin mencari nafkah untuk keluarga mereka, dan selama ini keberadaan mereka justru mendapat dukungan dari warga sekitar.

"Mengapa kita mengorbankan ikon dan para pedagang kecil mereka hanya butuh untuk mencari makan demi menghidupi keluarganya sementara kita berbangga untuk membuat taman simbolis," kata August.

Ia pun mengusulkan relokasi ditangguhkan, sementara Pemprov bersama DPRD mencari solusi yang lebih bijak, termasuk kemungkinan mempertahankan ikon Pasar Burung Barito sembari tetap membangun taman yang direncanakan.

Baca Juga: Pedagang Pasar Barito Jaksel Khawatir Kehilangan Pelanggan Jika Direlokasi

"Mohon Bapak Gubernur DKI Jakarta memikirkan dengan matang. Setidaknya relokasi ditangguhkan. Sampai saat ini di lapangan keadaan sudah semakin tidak ada kejelasan dan jangan sampai menimbulkan banyak korban mereka berdagang dan juga ternyata tempat itu sudah diterima oleh warga sekitar," katanya.

"Setidaknya ikon pasar burung barito bisa dipertahankan sama-sama untuk membangun Taman ASEAN atau Taman Usaha Gubernur," katanya. (CR-4)


Berita Terkait


News Update