Ia menyebut bahwa para pedagang hanya ingin mencari nafkah untuk keluarga mereka, dan selama ini keberadaan mereka justru mendapat dukungan dari warga sekitar.
"Mengapa kita mengorbankan ikon dan para pedagang kecil mereka hanya butuh untuk mencari makan demi menghidupi keluarganya sementara kita berbangga untuk membuat taman simbolis," kata August.
Ia pun mengusulkan relokasi ditangguhkan, sementara Pemprov bersama DPRD mencari solusi yang lebih bijak, termasuk kemungkinan mempertahankan ikon Pasar Burung Barito sembari tetap membangun taman yang direncanakan.
Baca Juga: Pedagang Pasar Barito Jaksel Khawatir Kehilangan Pelanggan Jika Direlokasi
"Mohon Bapak Gubernur DKI Jakarta memikirkan dengan matang. Setidaknya relokasi ditangguhkan. Sampai saat ini di lapangan keadaan sudah semakin tidak ada kejelasan dan jangan sampai menimbulkan banyak korban mereka berdagang dan juga ternyata tempat itu sudah diterima oleh warga sekitar," katanya.
"Setidaknya ikon pasar burung barito bisa dipertahankan sama-sama untuk membangun Taman ASEAN atau Taman Usaha Gubernur," katanya. (CR-4)