POSKOTA.CO.ID - Investasi emas kerap dianggap sebagai pilihan aman dan menguntungkan, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi.
Tak heran jika semakin banyak orang di Indonesia yang mulai melirik instrumen ini, apalagi kini tersedia layanan investasi emas digital yang memudahkan siapa pun untuk mulai menabung emas dari nominal kecil.
Namun, di balik daya tariknya sebagai aset safe haven, investasi emas tetap memiliki sejumlah risiko yang tak boleh diabaikan, terutama bagi pemula.
Tanpa pemahaman yang matang, bukan keuntungan yang didapat, melainkan potensi kerugian yang tak disadari.
Baca Juga: Cara Menghitung Bunga Gadai Emas Pegadaian, Simak Panduan dan Simulasi Terbaru 2025
7 Risiko Investasi Emas
Sebelum Anda memutuskan membeli emas, pastikan Anda memahami 7 risiko utama investasi emas berikut ini:
Tidak Menghasilkan Pendapatan Pasif
Berbeda dengan deposito yang memberikan bunga, obligasi negara dengan kupon, atau saham yang menawarkan dividen, emas tidak memberikan pendapatan pasif.
Keuntungan dari emas semata-mata berasal dari kenaikan harga (capital gain), yang sifatnya tidak pasti.
Beberapa ahli bahkan berpendapat bahwa emas bukanlah investasi murni, melainkan alat lindung nilai (hedging) terhadap inflasi dan krisis ekonomi.
Baca Juga: Pentingnya Meningkatkan Skill sebagai Investasi Masa Depan, Begini Penjelasan Timothy Ronald
Kurang Cocok untuk Investasi Jangka Pendek
Jika Anda mencari keuntungan dalam waktu 1–2 tahun, emas bukan pilihan yang ideal. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali (buyback), terutama untuk emas batangan seperti Antam, bisa membuat Anda merugi jika terlalu cepat dijual.
Secara alami, emas adalah instrumen jangka panjang. Jadi, kesabaran adalah kunci untuk memperoleh hasil optimal dari investasi ini.
Harga Emas Bisa Melemah Saat Ekonomi Stabil
Saat situasi ekonomi global membaik dan stabil, minat investor terhadap emas biasanya menurun. Hal ini disebabkan oleh peralihan preferensi ke aset berisiko yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi, seperti saham atau reksa dana.
Akibatnya, harga emas cenderung stagnan atau bahkan turun, yang tentu berdampak pada nilai jual kembali dan potensi kerugian investasi.
Baca Juga: Uang Cuma Sejuta? Ini Pilihan Investasi Menurut Timothy Ronald yang Worth It
Risiko Kehilangan Fisik Jika Menyimpan Emas Batangan
Bagi investor yang memilih menyimpan emas fisik, risiko kehilangan adalah ancaman nyata. Meskipun disimpan di rumah dengan sistem keamanan yang baik, potensi pencurian tetap ada.
Solusinya, Anda bisa menyewa safe deposit box di bank. Namun, biaya tambahan ini perlu dihitung sebagai bagian dari strategi investasi Anda.
Rentan Terhadap Penipuan
Investasi emas tidak lepas dari potensi penipuan, baik dalam bentuk emas palsu maupun skema investasi bodong. Banyak pemula tergiur dengan janji keuntungan cepat yang tidak realistis.
Pastikan Anda membeli emas dari lembaga atau platform resmi dan terpercaya, serta selalu waspada terhadap tawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
Baca Juga: Crypto dan Gen Z: Cuma Tren Investasi atau Jalan Baru Menuju Kebebasan Finansial?
Terpengaruh oleh Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah vs Dolar
Harga emas di pasar internasional mengacu pada nilai tukar dolar Amerika. Artinya, jika rupiah melemah terhadap dolar, harga emas dalam rupiah cenderung naik. Namun, ketika rupiah menguat, harga emas bisa turun.
Hal ini membuat investasi emas sangat sensitif terhadap kurs mata uang, terutama bagi mereka yang memantau pergerakan harga dalam jangka pendek.
Berpotensi Menjadi Objek Spekulasi
Meskipun relatif stabil dibandingkan saham, emas tetap bisa mengalami fluktuasi akibat aktivitas spekulan. Dalam kondisi tertentu, harga emas dapat naik atau turun tajam dalam waktu singkat.
Investor pemula yang tidak memahami dampak spekulasi pasar bisa terjebak dalam pengambilan keputusan yang merugikan.
Baca Juga: Investasi Emas Masih Favorit, Ini 5 Alasan Gen Z dan Milenial Masih Pilih Instrumen Safe Haven
Investasi Emas memang memiliki daya tarik sebagai aset pelindung nilai, namun bukan berarti tanpa risiko. Memahami kekurangan investasi emas sangat penting agar Anda bisa mengambil keputusan secara cerdas dan terinformasi.
Diversifikasi portofolio tetap menjadi strategi terbaik, agar Anda tidak menaruh semua telur dalam satu keranjang. Jika Anda serius ingin berinvestasi emas, pastikan Anda memahami seluruh risikonya dan memilih platform yang aman dan terpercaya.