Ibu di Bekasi Resah Beras Oplosan: Beli Mahal Ternyata Palsu

Jumat 01 Agu 2025, 22:17 WIB
Suasana toko beras di Pasar Babelan Bekasi tampak sepi dan lengang di tengah isu beras oplosan, Jumat, 1 Agustus 2025. (Sumber: Poskota/Nurpini Aulia Rapika)

Suasana toko beras di Pasar Babelan Bekasi tampak sepi dan lengang di tengah isu beras oplosan, Jumat, 1 Agustus 2025. (Sumber: Poskota/Nurpini Aulia Rapika)

Dengan adanya kemunculan beras oplosan tersebut, Asnah berharap pemerintah Kota dan Kabupaten Bekasi segera mengambil tindakan tegas. Ia meminta agar pengawasan terhadap peredaran beras diperketat dan produsen bisa segera menarik peredaran beras oplosan di pasar.

"Kalau bisa pemerintah jangan cuma minta produsen menarik beras oplosan dari pasaran. Tapi juga diberikan hukuman seberat-beratnya. Ini udah bikin banyak orang rugi. Pemerintah juga tolong lebih ketat lagi, jangan sampai rakyat kecil makin menderita," katanya.

Dirinya juga mendesak agar pemerintah lebih aktif mengedukasi warga soal cara membedakan beras asli dan oplosan, serta memastikan pasar-pasar tradisional diawasi dengan ketat agar tidak menjadi tempat peredaran barang oplosan.

Baca Juga: Satgas Pangan Sebut Food Station Manipulasi Mutu Beras

"Sesekali pemerintah juga harus kasih edukasi ke masyarakat. Ajarin kami cara bedain beras premium dan yang palsu. Jangan biarkan kami seperti beli kucing dalam karung," ucapnya.

Seperti diketahui sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Pangan baik dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bekasi maupun Kabupaten Bekasi telah menggerebek beberapa pasar tradisional dan swalayan terkait adanya dugaan praktik pengoplosan beras. Dimana beras medium dicampur dan dikemas ulang menyerupai premium, lalu dijual dengan harga tinggi di berbagai wilayah di Bekasi.


Berita Terkait


News Update