Populasi 53 Juta, Jabar Dinilai Punya Pasar Besar untuk Domba-Kambing

Kamis 31 Jul 2025, 10:51 WIB
Ketua HPDKI terpilih periode 2025-2030, Denni Mulyadi (kiri), dalam pelantikan pengurus HPDKI Jabar. Pengurus HPDKI diingatkan terkait besarnya potensi ekonomi sektor peternakan domba dan kambing. (Sumber: POSKOTA | Foto: Gatot Poedji Utomo)

Ketua HPDKI terpilih periode 2025-2030, Denni Mulyadi (kiri), dalam pelantikan pengurus HPDKI Jabar. Pengurus HPDKI diingatkan terkait besarnya potensi ekonomi sektor peternakan domba dan kambing. (Sumber: POSKOTA | Foto: Gatot Poedji Utomo)

"Selamat untuk pengurus baru HPDKI. Kami tunggu gebrakannya," tuturnya.

Baca Juga: Hasil Pengumuman PMB ISBI Bandung 2025, Cek Sekarang di Sini

Sementara itu, Ketua HPDKI Jabar terpilih, Denni Mulyadi, menyampaikan bahwa sektor peternakan bukan hanya soal ekonomi, melainkan juga bagian dari identitas masyarakat Sunda.

"Tentu harapannya, tradisi beternak domba jangan sampai luntur. Dulu nuntun domba itu seharga mobil. Simbol status sosial, kebanggaan urang Sunda. Nah itu yang harus dijaga," kata Denni.

Denni menambahkan, masuknya daging impor dengan harga lebih murah menjadi tantangan besar bagi eksistensi domba lokal. Ia khawatir hal itu bisa memicu persaingan harga yang tidak sehat.

"Ini sangat bahaya. Jangan sampai domba lokal beradu harga. Jangan sampai domba sayur disembelih jadi daging murah. Kondisi ini yang harus dicegah," tegasnya.

Ia pun mendorong pemerintah agar memberikan insentif kepada peternak lokal agar tetap mampu bersaing dan meningkatkan produktivitas.

"Harus ada insentif supaya peternak tidak mati. Kita kelola bareng," ujar Denni.

Lebih jauh, ia menegaskan bahwa pengembangan peternakan harus berjalan seimbang antara aspek budaya, pertanian, dan agribisnis.

"Semua harus jalan seimbang demi ketahanan pangan. Bahkan ini bisa jadi nilai ibadah," pungkasnya.


Berita Terkait


News Update