Fenomena ini juga menunjukkan pergeseran ekspresi kebangsaan: dari upacara formal ke media sosial, di mana kreativitas dan sindiran halus bisa hidup berdampingan.
Apa Kata Pemerintah?
Hingga berita ini ditulis, Kementerian Komunikasi dan Informatika belum memberikan pernyataan resmi. Namun, akun-akun fanbase One Piece di Indonesia justru memanfaatkan momen ini untuk kampanye positif, seperti:
"Pasang Jolly Roger, tapi jangan lupa bantu sesama di HUT RI!"
"Luffy juga pasti bangga dengan semangat kemerdekaan!"
Baca Juga: Link Twibbon HUT RI ke-80 yang Bisa Dibagikan di Media Sosial
Antara Viral dan Kritik
Fenomena ini mungkin akan cepat mereda, tetapi ia meninggalkan pertanyaan:
- Apakah ini bentuk nasionalisme baru Gen Z?
- Sejauh mana kebebasan berekspresi bisa diterima di momen sakral?
Satu hal yang pasti: di era digital, simbol-simbol pop culture bisa menjadi alat komunikasi politik yang tak terduga.