Pengamat Sebut Kerugian Imbas Kebakaran Pasar Taman Puring Capai Ratusan Miliar

Selasa 29 Jul 2025, 21:07 WIB
Petugas damkar melakukan pemadaman di lokasi kebakaran Pasar Taman Puring, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin malam, 28 Juli 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Bilal Nugraha Ginanjar)

Petugas damkar melakukan pemadaman di lokasi kebakaran Pasar Taman Puring, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin malam, 28 Juli 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Bilal Nugraha Ginanjar)

KEBAYORAN BARU, POSKOTA.CO.ID - Pengamat ekonomi, Ibrahim Assuaibi, menilai kebakaran hebat yang melanda Pasar Taman Puring di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, menimbulkan dampak ekonomi yang signifikan.

Disebutnya, kebakaran ini berdampak langsung pada para pedagang yang menggantungkan hidupnya dari aktivitas jual beli di pasar tertua di wilayah tersebut.

"Masyarakat yang punya kios tidak bisa berjualan. Butuh waktu lama, mungkin satu hingga dua bulan, untuk pulih. Bahkan jika pemerintah ingin merenovasi, tantangannya adalah menyediakan tempat penampungan sementara (TPS) untuk 535 kios, yang jumlahnya tidak sedikit," ujar Ibrahim, saat dihubungi, Selasa, 29 Juli 2025.

Namun, menurut Ibrahim, di tengah kepadatan Jakarta, menemukan lokasi untuk TPS yang dekat dengan pasar menjadi masalah besar.

Baca Juga: Kerugian Kebakaran Pasar Taman Puring Jaksel Capai Rp30 Miliar

Jika TPS terlalu jauh, pedagang kemungkinan besar enggan berpindah, yang dapat memperparah kondisi ekonomi mereka. Kata dia, banyak pedagang kemungkinan kehilangan seluruh modalnya karena barang dagangan mereka ludes terbakar.

"Bisa jadi barang-barang itu masih dalam status utang. Ini membuat pedagang kembali ke titik nol, bahkan lebih buruk, karena mereka harus mengeluarkan biaya besar untuk membangun kembali kios," ucap Ibrahim.

Adapun kerugian finansial akibat kebakaran yang terjadi pada Senin, 28 Juli 2025 petang itu diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah.

Mengingat Pasar Taman Puring dikenal sebagai pusat barang antik seperti kacamata, jam, kamera, hingga emas, yang memiliki nilai jual tinggi.

Sebagai contoh, Ibrahim mengenang pada tahun 1994-1995, sebuah kacamata antik di pasar ini, sudah dihargai Rp350 ribu, setara dengan barang mewah pada masa itu.

Baca Juga: DPRD Jakarta Dorong Relokasi Pedagang Pasar Taman Puring


Berita Terkait


News Update