Keputusannya untuk tidak menjadi bagian dari rezim Orde Baru memungkinkan dirinya menjadi kekuatan kontrol sosial yang independen.
Peran dalam Pemerintahan
Pasca reformasi, Kwik Kian Gie memilih terlibat aktif dalam dunia politik melalui PDI Perjuangan.
Ia kemudian dipercaya menduduki beberapa jabatan penting, termasuk Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri pada era Presiden Abdurrahman Wahid, serta Kepala Bappenas saat pemerintahan Megawati.
Baca Juga: Tiga Kriteria Khusus Guru PAI Penerima Tunjangan Sertifikasi 2025
Dalam setiap jabatan yang diembannya, ia tak pernah meninggalkan prinsip dasar integritas dan keberpihakan pada rakyat. Ia bahkan pernah mengancam mundur dari jabatan menteri apabila kebijakan yang ia nilai tidak adil tetap diberlakukan.
Ketegasannya ini memperkuat reputasinya sebagai negarawan sejati, bukan politisi oportunis.
Kendati sempat menjadi penasihat ekonomi pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019, Kwik tetap mempertahankan independensinya dalam berpikir dan bersikap. Ia tidak segan mengkritik, sekalipun terhadap pihak yang pernah dibelanya secara politik.
Kontribusi dalam Dunia Bisnis dan Pendidikan
Sebelum menekuni dunia politik, Kwik Kian Gie telah lebih dulu mengukir prestasi di dunia bisnis. Ia memimpin berbagai lembaga keuangan dan mendirikan perusahaan swasta. Namun kontribusinya yang tak kalah penting adalah dalam bidang pendidikan.
Kwik merupakan pendiri Institut Bisnis dan Informatika Indonesia (IBII), yang kini dikenal sebagai Universitas Bina Nusantara (Binus), salah satu universitas swasta unggulan di Indonesia.
Melalui lembaga ini, ia berharap dapat mencetak generasi muda yang kritis, profesional, dan beretika.
Warisan Intelektual yang Abadi
Wafatnya Kwik Kian Gie menandai akhir dari perjalanan hidup seorang pemikir besar yang tak pernah lelah memperjuangkan kebenaran.
Keberaniannya menyuarakan opini berbeda, kemampuannya menganalisis kebijakan ekonomi, serta integritasnya dalam birokrasi akan terus menjadi rujukan moral dan intelektual bangsa. Dalam dunia yang makin pragmatis, Kwik menjadi simbol bahwa idealisme dan keberanian berpikir tetap dibutuhkan dalam tata kelola negara.