BOGOR TENGAH, POSKOTA.CO.ID - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor merancang program penanggulangan keterbatasan tenaga pendidik di sekolah negeri imbas larangan pengangkatan tenaga honorer.
Kepala Disdik Kota Bogor, Herry Karnadi mengatakan, 800 kuota guru. Sebanyak 400-600 guru dibutuhkan untuk Sekolah Dasar (SD), sedangkan kekurangan Sekolah Menengah Pertama (SMP) mencapai 200 orang.
Untuk menutupi kekosongan tersebut, Disdik Kota Bogor merancang program kerja sama dengan perguruan tinggi lokal seperti IPB, Universitas Pakuan, dan Universitas Ibnu Khaldun.
Mahasiswa semester akhir akan diterjunkan sebagai tenaga pengajar magang selama tiga bulan. Skemanya, setiap angkatan mahasiswa ditempatkan selama tiga bulan, kemudian digantikan angkatan berikutnya dari kampus lain, sehingga kebutuhan pengajar dapat dipenuhi hampir sepanjang tahun.
Baca Juga: Kasus Beras Oplosan, Pedagang di Kota Bogor Keluhkan Penjualan Turun 5-10 Persen
“Mahasiswa semester 6 atau 7 sudah punya bekal untuk mengajar jadi kami minta mereka membantu di sekolah negeri,” kata Herry, Selasa, 29 Juli 2025.
150-200 mahasiswa ditargetkn dapat diterjunkan setiap rotasi mestki tanpa honor. Herry menegaskan, program ini menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapat pengalaman langsung di ruang kelas.
"Kami harap ini jadi kerja sama yang saling menguntungkan, tapi memang tidak ada BOP (biaya operasional pendidikan)” ujarnya.
Rani, mahasiswa semester 7 Pendidikan Guru SD Universitas Pakuan Bogor, mengaku antusias dengan rencana tersebut.
Baca Juga: Wali Kota Bogor Pastikan Stok Bantuan Beras untuk Warga Aman
“Menurut saya ini kesempatan bagus, karena bisa jadi pengalaman nyata yang nantinya mempermudah kami saat mencari pekerjaan,” ujarnya saat dikonfirmasi.