Kopi Pagi: Politik Tebar Pesona

Senin 28 Jul 2025, 10:30 WIB
Kopi Pagi: Politik Tebar Pesona (Sumber: Poskota)

Kopi Pagi: Politik Tebar Pesona (Sumber: Poskota)

Baca Juga: Kopi Pagi: Anak Hebat Bermartabat

Kita sebagai warga negara, sebagai anak bangsa ikut pula berkewajiban mengamalkan, mulai dari masing – masing  individu, keluarga, dan masyarakat secara bersama – sama. Terlebih para elite politik, sebagai tokoh panutan.

Perlu diingat, kebenaran bukanlah hiasan kata- kata, tetapi fakta dan realita nyata sesungguhnya. Cermin kebenaran akan terukur dari sikap dan perilaku nyata setiap manusia di mana pun berada, apa pun profesi dan latar belakangnya, seperti dikatakan Pak Harmoko dalam kolom “Kopi Pagi” di media ini.

Sekecil apa pun “kebenaran” akan sangat bermakna, ketimbang tebar pesona tanpa fakta, apalagi mengada – ada, agar menjadi viral dan terlihat fenomenal, meski tak selaras dengan etika dan moral.

Kita paham, politik pencitraan dan tebar pesona sangat erat dengan penggunaan simbol-simbol yang dibangun oleh sang aktor politik beserta tim suksesnya, relawannya.

Ada yang menggunakan simbol religi, budaya, kuasa, nasionalis dan simbol-simbol lain yang ditempelkan pada diri sang elite agar melekat dalam hati masyarakat.

Di era media digital ini, simbol – simbol praktis dan unik cukup populer digunakan, belakangan cukup ngetren dengan singkatan nama tokoh agar mudah diingat oleh masyarakat. Terlihat pula dinarasikan sebagai kenyataan yang natural, bukan kebohongan publik dari hasil “blusukan” yang bermanfaat bagi masyarakat.

Sang tokoh datang semuanya senang. Sang idola bertandang, semua masalah langsung terselesaikan. Benarkah demikian? Jawabnya tentu akan beragam.

Baca Juga: Kopi Pagi: Politik Balas Budi

Yang jelas, rakyat berharap apa pun pesona yang ditebar adalah benar adanya, bukan mengada- ada, bukan pula propaganda semata. Lebih – lebih menabrak etika dan adab budaya bangsa.

Di era sekarang kian dibutuhkan elite politik, pemimpin yang berbudi bawa laksana – artinya pemimpin yang memiliki kelebihan dalam tata nilai, moral , berbudi luhur dan murah hati. Maknanya memiliki rasa empati tinggi, kepedulian dan senang membantu anak buahnya, warganya yang mengalami kesulitan.

Disinilah perlunya publik lebih kritis menyikapi politik tebar pesona yang digelontorkan melalui media sosial bukan sebatas tontonan unik dan menarik, tetapi lebih memaknai konten yang ditebar. (Azisoko)


Berita Terkait


undefined
Kopi Pagi

Kopi Pagi: Koperasi untuk Kita

Kamis 10 Jul 2025, 07:37 WIB
undefined
Kopi Pagi

Kopi Pagi: Politik Balas Budi

Kamis 17 Jul 2025, 06:33 WIB
undefined
Kopi Pagi

Kopi Pagi: Anak Hebat Bermartabat

Senin 21 Jul 2025, 06:39 WIB
undefined
Kopi Pagi

Kopi Pagi: Warisan Politik

Kamis 24 Jul 2025, 06:56 WIB

News Update