15 Tahun Mengapung, Eretan di Kali Cisadane Jadi Napas Warga Pinggiran Tangerang

Minggu 27 Jul 2025, 14:46 WIB
Eretan kayu jadi andalan warga tiga kecamatan di Kabupaten Tangerang menyeberangi di Kali Cisadane, Selapang Jaya, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang. (Sumber: POSKOTA | Foto: Primayanti)

Eretan kayu jadi andalan warga tiga kecamatan di Kabupaten Tangerang menyeberangi di Kali Cisadane, Selapang Jaya, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang. (Sumber: POSKOTA | Foto: Primayanti)

“Walau cuma satu penumpang, tetap jalan. Ini kan udah jadi kebutuhan,” lanjutnya sambil mengaitkan tali nilon ke sisi eretan.

Dengan tarif Rp2.000 per orang dan Rp3.000 untuk sepeda motor, eretan ini rata-rata bisa menghasilkan Rp500.000 per hari.

Namun, jumlah itu nyatanya tak selalu stabil. “Kalau libur sekolah kayak kemarin dua minggu, sepi banget. Jauh berkurang,” katanya.

Meskipun demikian, Taufiq dan rekan-rekannya tetap menjalankan tugas. Bagi mereka, ini bukan sekadar pekerjaan, tapi bagian dari denyut kehidupan masyarakat di tepian Cisadane.

Baca Juga: Kisah Perjalanan Timothy Ronald: Dari Pedagang Sedotan hingga Jadi Raja Kripto Indonesia

Pekerja yang sudah dua tahun setia menjadi moda transportasi itu juga menuturkan bahwa eretan ini bukan sekedar sarana transportasi, tetapi juga warisan cara hidup yang sederhana dan efisien.

Nyatanya, di tengah gencarnya pembangunan jembatan dan jalan layang, keberadaan eretan kayu ini seolah menjadi pengingat akan kekuatan yang bekerja bersama memenuhi kebutuhan dasar masyarakat disana.

Sebagian besar warga sekitar bahkan sudah akrab dengan eretan ini, hingga tak jarang menjadikannya bagian dari rutinitas harian baik menuju pasar, sekolah, tempat kerja, atau sekadar menyebrang antar kampung.

“Ini eretannya dari bos, sudah ada dari dulu. Sekitar 15 tahun lebih. Kami yang jaga cuma jalanin aja,” kata Taufiq.

Di atas kayu yang mengapung tenang itu, denyut kehidupan terus mengalir.

Eretan ini menjadi bukti bukan hanya sebagai alat penyeberangan, juga simbol ketekunan dan kesetiaan pada tradisi, yang masih bertahan dan mampu berdampak di tengah modernisasi Kota Tangerang. (CR-1)


Berita Terkait


News Update