Obrolan Warteg: Konsisten Pencitraan, Minim Capaian

Sabtu 26 Jul 2025, 06:00 WIB
Ilustrasi obrolan warteg tiga sahabat yang menyinggung soal pentingnya pemimpin yang konsisten melayani rakyat, bukan sekadar pencitraan. Kritik tajam disampaikan sambil santai minum kopi dan membaca koran. (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

Ilustrasi obrolan warteg tiga sahabat yang menyinggung soal pentingnya pemimpin yang konsisten melayani rakyat, bukan sekadar pencitraan. Kritik tajam disampaikan sambil santai minum kopi dan membaca koran. (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

“Itu namanya pemimpin yang tidak istikamah. Pemimpin yang demikian berarti tidak amanah, tidak terpercaya, tidak pantas lagi diberi amanah,” kata mas Bro.

“Lagian siapa yang bakal memilih pemimpin korup,” ujar Heri.

“Tapi, tak sedikit mantan terpidana korupsi aktif kembali ke panggung politik, ada juga yang nyalon jadi bupati atau walikota,”  kata Yudi.

“Iya itu sah- sah saja. Sebagai warga negara memiliki hak mencalonkan diri dalam pilkada, setelah sekian tahun selesai menjalani masa hukuman. Ketentuannya seperti itu,” kata Heri.

“Jangan mengungkit yang sudah – sudah,  sekarang menatap masa depan, sisi mana yang kalian harapkan dari pemimpin istikamah?,” tanya mas Bro.

“Saya sangat sederhana saja, selalu ingat dan konsisten untuk berupaya  memenuhi janji politiknya, jangan omdo,” kata Yudi.

Baca Juga: Obrolan Warteg: Jungkir Balik demi Anak

“Harapan saya juga sederhana, konsisten memberikan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat. Jangan memberikan layanan setelah ada sorotan media atau kepentingan  pribadinya,” kata Heri.

“Sama harapan saya juga sederhana. Jangan cuma konsisten pencitraan, tetapi minim capaian,” ujar mas Bro. (Joko Lestari)


Berita Terkait


News Update