POSKOTA.CO.ID - Membangun kekayaan di era digital menuntut pendekatan yang lebih strategis dibanding sekadar bekerja keras. Generasi milenial dan Gen-Z kini menghadapi tantangan ekonomi yang kompleks, mulai dari inflasi hingga ketatnya persaingan di dunia kerja.
Di tengah situasi ini, figur finansial muda Timothy Ronald menawarkan perspektif segar melalui tiga prinsip utama dalam meraih kemandirian finansial.
Konsep kekayaan ala Timothy Ronald berangkat dari kenyataan bahwa pola pikir konvensional tentang uang sudah tidak lagi relevan.
Di masa dimana teknologi bisa menjadi pengungkit produktivitas, kerja cerdas jauh lebih bernilai dibanding kerja keras tanpa strategi. Pemikiran ini mendobrak paradigma lama bahwa kekayaan hanya bisa diraih dengan lembur dan pengorbanan waktu tanpa henti.
Baca Juga: 5 Level Manusia dalam 'Permainan Kapitalisme' Menurut Timothy Ronald: Di Mana Posisi Anda?
Melalui konten eksklusif dan berbagai konten edukasinya, Timothy membagikan framework praktis yang bisa diterapkan berbagai kalangan.
Mulai dari pekerja kantoran, profesional, hingga pelaku UMKM bisa memanfaatkan tiga pilar utamanya: nilai tambah waktu, disiplin keuangan, dan investasi visioner.
Ketiganya tidak hanya teori, tapi telah terbukti membantu banyak orang mencapai kebebasan finansial di usia muda.
Tukar Waktu dengan Nilai Tambah, Bukan Sekadar Uang
Konsep pertama yang digaungkan Timothy Ronald adalah “menukar waktu dengan nilai tambah”, bukan sekadar upah.
“Bekerja sekeras mungkin tak lagi cukup. Dibutuhkan kerja secerdas mungkin agar upaya yang dilakukan menghasilkan dampak maksimal,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya meningkatkan skill dan produktivitas, sekaligus memanfaatkan teknologi sebagai leverage.