POSKOTA.CO.ID - Di tengah maraknya tren investasi digital yang menjanjikan keuntungan instan dengan janji keuntungan besar dalam waktu singkat.
Namun, di balik peluang tersebut, tersimpan risiko besar bagi mereka yang tidak memahami dasar-dasar berinvestasi. Timothy Ronald, investor muda sekaligus pendiri Akademi Crypto, hadir mengingatkan pentingnya prinsip fundamental dalam membangun kekayaan yang berkelanjutan.
Dalam video terbarunya yang tayang di kanal YouTube pribadi, Timothy membagikan tiga prinsip utama investasi yang ia yakini sebagai pondasi kesuksesan finansial.
Ketiga prinsip ini, meski terkesan sederhana, sering kali diabaikan oleh para pemula yang terbuai oleh iming-iming kekayaan instan. "Banyak orang lupa bahwa investasi seharusnya menjadi alat untuk mencapai kebebasan finansial, bukan ajang spekulasi," ujarnya.
Baca Juga: Lebih Baik Jadi Pengusaha atau Investor? Simak Jawaban Jujur Timothy Ronald
Timothy menekankan, ketiga prinsip ini telah membantunya dan ribuan anggota Akademi Crypto dalam menghadapi ketidakpastian pasar.
Di tengah gejolak ekonomi dan tingginya volatilitas aset digital, prinsip-prinsip ini menjadi tameng penting bagi para investor. "Kunci utamanya adalah disiplin, pengetahuan, dan kesabaran," tandasnya.
3 Prinsip Timothy Ronald
1. "Jangan Kehilangan Uang": Modal Utama yang Harus Dilindungi
Prinsip pertama yang ditekankan Timothy terdengar sederhana, namun sering diabaikan pemula: "Jangan sampai kehilangan uang."
"Banyak orang terjebak mentalitas get rich quick, lalu terlena dengan iming-iming return fantastis tanpa mempertimbangkan risiko," ujarnya. Ia menegaskan, investasi sejatinya adalah cara mengendalikan uang agar bekerja untuk kita, bukan sebaliknya.
Ia memperingatkan bahaya permanent loss of capital, kehilangan modal secara permanen akibat spekulasi atau manajemen risiko yang buruk. Solusinya? Lakukan riset mendalam, alokasikan modal secara proporsional, dan hindari FOMO (Fear of Missing Out).
Baca Juga: Cuma Gaji UMR Apakah Bisa Kaya? Ini 4 Strategi Jitu Timothy Ronald Meraih Kekayaan
2. Circle of Competence: Investasi Hanya pada yang Dipahami
Prinsip kedua ini terinspirasi dari Warren Buffett: "Jangan berinvestasi di bidang yang tidak Anda mengerti."
Timothy mencontohkan, banyak orang nekat investasi di aset kripto atau saham hanya karena tren, tanpa memahami fundamentalnya. "Jika Anda tidak tahu bagaimana suatu aset menghasilkan nilai, Anda sebenarnya sedang berjudi," tegasnya.
Ia menyarankan untuk membangun circle of competence, fokus pada instrumen yang dikuasai, seperti teknologi, properti, atau komoditas. "Dengan begitu, Anda bisa mengambil keputusan berdasarkan analisis, bukan emosi," tambahnya.
3. Marathon Mindset: Kekayaan Dibangun Perlahan
Investasi bukan sprint, melainkan marathon. Begitu pesan Timothy yang ketiga.
"Banyak orang gagal karena ingin cepat kaya dalam semalam. Padahal, kekayaan sejati datang dari konsistensi dan kesabaran," jelasnya. Ia mencontohkan portofolio jangka panjang seperti saham blue-chip atau DCA (Dollar-Cost Averaging) di aset kripto.
Menurut data Akademi Crypto, investor yang bertahan 5-10 tahun cenderung lebih sukses dibandingkan yang aktif trading jangka pendek. "Compound interest dan pertumbuhan bertahap adalah senjata rahasia para miliuner," ucapnya.
Baca Juga: Lebih Baik Jadi Pengusaha atau Investor? Simak Jawaban Jujur Timothy Ronald
Disiplin dan Kesabaran
Di era volatilitas tinggi, Timothy menekankan bahwa ketiga prinsip ini harus dijalankan dengan disiplin. "Market akan selalu bergejolak, tapi investor cerdas adalah yang tetap tenang dan berpegang pada strategi," tuturnya.
Baginya, investasi bukan sekadar mencari profit, melainkan membangun kebebasan finansial. "Yang terpenting bukan seberapa cepat Anda kaya, tapi seberapa lama kekayaan itu bertahan," pungkasnya.
Di tengah dinamika pasar yang fluktuatif, prinsip investasi ala Timothy Ronald menawarkan perspektif segar tentang pentingnya pendekatan yang terukur dan disiplin.
Ketiga prinsip tersebut bukan hanya menjadi panduan berinvestasi, melainkan juga filosofi dalam mengelola kekayaan secara bertanggung jawab.
Bagi mereka yang serius ingin membangun aset jangka panjang, nasihat Timothy layak dijadikan pegangan: "Investasi yang sukses tidak diukur dari seberapa cepat Anda kaya, tapi dari seberapa kokoh fondasi keuangan yang Anda bangun."
Dengan konsistensi dan kesabaran, siapapun bisa mewujudkan mimpi kebebasan finansial, tanpa perlu terjerumus dalam ilusi kekayaan instan.