Anies Baswedan Hadiri Rapimnas Gerakan Rakyat, Pengamat Politik: Upaya Jaga Eksistensi Politik Jelang 2029

Selasa 15 Jul 2025, 12:04 WIB
Potret Anies Baswedan. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Potret Anies Baswedan. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

POSKOTA.CO.ID – Kehadiran Anies Baswedan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Ormas Gerakan Rakyat menuai sorotan dan perbincangan luas di kalangan publik dan media.

Meski tak lagi menjabat sebagai pejabat publik, pernyataan dan manuver politik Anies masih memiliki daya gaung kuat dalam dinamika politik nasional.

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, menilai pidato politik Anies dalam forum tersebut mencerminkan sejumlah upaya strategis untuk menjaga relevansi dan stamina politiknya, termasuk kemungkinan menjelang Pemilihan Presiden 2029.

“Stamina politik Anies terus muncul di permukaan sebagai bagian dari pembicaraan di masa-masa yang akan datang terkait dengan konstelasi politik di kita, di Pilpres ataupun di kompetisi-kompetisi yang lain.,” ujar Adi Prayitno, dikutip oleh Poskota dari kanal YouTube Adi Prayitno Official pada Selasa, 15 Juli 2025.

Baca Juga: Pemkot Tangerang Diminta Gibran Petakan Titik Banjir di Kali Angke

Adi mengungkapkan bahwa Ormas Gerakan Rakyat memiliki keterkaitan erat dengan Anies Baswedan sejak awal pembentukannya. Para pendiri ormas tersebut merupakan tokoh-tokoh yang terkonfirmasi sebagai relawan dan tim sukses Anies pada Pilkada DKI Jakarta maupun Pilpres 2024.

“Ormas ini seperti rumah politik Anies. Dari narasi hingga gestur politik, semua menunjukkan bahwa Anies merasa nyaman dan berada di ruang yang familiar,” katanya.

Menurut Adi, langkah Anies yang terus aktif di berbagai forum publik pasca Pilpres 2024 merupakan strategi untuk menghindari kondisi politik ‘redup’ yang kerap dialami oleh tokoh-tokoh yang tak lagi menjabat.

“Ada kecenderungan bahwa mantan pejabat yang tak lagi menjabat akan hilang dari perbincangan. Anies berusaha menghindari itu,” jelasnya.

Baca Juga: Gibran Blusukan ke Karang Tengah Tangerang, Tinjau Lokasi Terdampak Banjir

Kehadiran Anies dalam forum-forum seperti Rapimnas Gerakan Rakyat, kata Adi, merupakan panggung strategis yang disediakan untuk menjaga eksistensinya sebagai salah satu tokoh penting dalam peta politik nasional.

Pidato Anies dalam Rapimnas juga menunjukkan posisinya sebagai sosok kritis terhadap pemerintah. Ia menyoroti, misalnya, ketidakhadiran Indonesia dalam forum-forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang menurutnya lebih banyak diwakilkan oleh Menteri Luar Negeri.

“Ini adalah semacam profiling, persisnya bisa disebut sebagai positioning politik Anies yang mencoba untuk memberikan diferensiasi sebagai sosok yang relatif agak kritis dan memberikan pandangan-pandangan yang agak sedikit bertabrakan dengan pemerintah,” kata Adi.

Namun, menurut Adi, kritik tersebut bisa dianggap tidak relevan dalam konteks pemerintahan saat ini, mengingat Presiden Prabowo Subianto justru dikenal aktif menghadiri berbagai forum internasional sejak dilantik.

Baca Juga: Harta Kekayaan Tina Talisa Capai Rp20,8 Miliar, Stafsus Wapres Gibran yang Jadi Komisaris Pertamina Patra Niaga

Spekulasi mengenai pencalonan Anies dalam Pilpres 2029 pun mulai mengemuka.

Adi menilai, dengan adanya putusan Mahkamah Konstitusi yang menghapus ambang batas pencalonan presiden (zero threshold), peluang Anies untuk kembali maju terbuka lebar, termasuk kemungkinan jika Gerakan Rakyat bertransformasi menjadi partai politik.

“Bukan tidak mungkin Gerakan Rakyat yang saat ini hanya sebatas ormas, misalnya, dia kemudian berkembang, bermetamorfosa jadi partai politik, daftar ke KPU, lolos untuk ikut pemilu, dan kemudian akan mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden atau sebagai calon wakil presiden,” ujarnya.

Adi menutup pernyataannya dengan mengajak publik untuk tetap rukun meskipun berbeda pandangan politik.


Berita Terkait


News Update