Tradisi Ruat Laut, Wujud Syukur Nelayan di Carita Pandeglang

Minggu 13 Jul 2025, 16:26 WIB
Nelayan di Carita, Pandeglang, saat hendak melakukan larung saji dalam acara ruat laut pada Minggu, 13 Juli 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Samsul Fatoni)

Nelayan di Carita, Pandeglang, saat hendak melakukan larung saji dalam acara ruat laut pada Minggu, 13 Juli 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Samsul Fatoni)

Di sela acara sakral ini, juga digelar beberapa acara hiburan lain sebagai bentuk perayaan, mulai dari perlombaan, pentas seni budaya serta berbagai kegiatan lainnya.

Menurut E Supriadi Franky, Ketua Panitia Penyelenggara pesta laut Carita, rangkaian kegiatan tersebut dilakukan satu bulan penuh, yang dimulai sejak tanggal 13 Juni hingga puncak acara tanggal 13 Juli 2025 ini.

"Pesta atau ruat laut ini merupakan tradisi turun temurun, alhamdulillah karena masyarakat masih kuat menjaga tradisi ini, sehingga saat ini masih tetap lestari di era digitalisasi dan kemajuan zaman," kata Supriadi, Minggu, 13 Juli 2025.

Perayaan ruat laut Carita kali ini, kata Supriadi, lebih meriah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Karena perayaan pesta laut tahun ini, dibarengi dengan peringatan Hari Jadi Carita yang ke-47 tahun.

Baca Juga: Nelayan Labuan dan Carita di Pandeglang Gelar Pesta Laut

"Karena pesta laut ini bertepatan dengan Hari Jadi Carita, makan perayaannya disatukan, sehingga lebih meriah. Kami pun sangat apresiasi dengan semua kalangan yang sudah turut serta dalam acara ini," katanya.

Lanjut dia, ada berbagai kegiatan yang dilakukan dalam acara tersebut mulai dari perlombaan-perlombaan, pentas seni budaya, wayang golek hingga larung saji pada puncak acara tersebut.

"Ruat laut ini adalah momentum dimana, budaya yang sakral, budaya yang tergerus era digitalisasi, tapi tetap dilestarikan. Artinya, kami masyarakat Carita masih menjaga kuat kelestarian budaya ruat laut ini, bahkan hari ini acaranya sangat meriah," ujarnya.

Dijelaskannya, ruat laut ini merupakan bentuk ungkapan rasa syukur masyarakat nelayan atas limpahan ikan yang diberikan oleh Allah SWT.

Melalui acara ini, harapan masyarakat nelayan ke depan hasil tangkapan ikan selalu berlimpah dan memiliki nilai keberkahan yang luar biasa.

"Ini bentuk rasa syukur kami masyarakat nelayan Carita, sekaligus menjaga kelestarian budaya yang sudah turun temurun yang dilakukan sejak nenek moyang," tuturnya.

"Semoga, ke depan para generasi muda terus dapat melestarikan tradisi ini, sehingga budaya ini tidak punah ditelan zaman," sambung Franky.


Berita Terkait


News Update