POSKOTA.CO.ID - Dalam dinamika perubahan kepemimpinan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pertamina Hulu Energi (PHE) kembali menjadi sorotan publik setelah resmi melakukan restrukturisasi jajaran direksi dan komisaris.
Melalui situs resmi perusahaan di phe.pertamina.com, manajemen PHE mengumumkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang memutuskan pengangkatan sejumlah nama strategis sebagai komisaris dan komisaris independen.
Salah satu sosok yang paling menarik perhatian adalah Stella Christie, yang dikenal publik sebagai akademisi, pengamat kebijakan, sekaligus Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi dalam kabinet pemerintahan terbaru.
Penunjukan Stella Christie menjadi komisaris PHE memperlihatkan bagaimana sinergi lintas sektor antara dunia pendidikan, kebijakan publik, dan tata kelola perusahaan energi semakin dikuatkan.
Baca Juga: KAI Layani 862 Ribu Penumpang LRT Jabodebek dengan Ketepatan Waktu Mencapai 99,96 persen
Latar Belakang Penunjukan Komisaris Baru PHE
Penunjukan komisaris dalam tubuh anak perusahaan PT Pertamina (Persero) bukan hanya sekadar rotasi rutin, melainkan langkah strategis yang dirancang untuk memperkuat tata kelola perusahaan sekaligus meningkatkan kinerja operasional di sektor hulu migas. PHE sebagai salah satu entitas penting Pertamina memiliki peran vital dalam memastikan ketahanan energi nasional melalui eksplorasi dan produksi minyak serta gas bumi.
Menurut siaran pers resmi, pengangkatan Stella Christie dan jajaran komisaris lainnya telah melalui proses evaluasi mendalam yang mempertimbangkan kompetensi profesional, rekam jejak integritas, serta kontribusi yang dapat diberikan bagi perusahaan. Bersama Stella Christie, Denny Januar Ali juga didapuk sebagai Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen, yang diharapkan dapat membawa perspektif baru dalam tata kelola PHE.
Profil Stella Christie: Akademisi dan Wakil Menteri yang Kini Komisaris BUMN
Stella Christie bukanlah nama asing dalam ranah akademik dan kebijakan publik Indonesia. Perempuan yang dikenal luas sebagai profesor di Tsinghua University ini selama beberapa tahun terakhir aktif terlibat dalam pengembangan riset sains dan teknologi. Di samping reputasi akademis, Stella juga memiliki rekam jejak sebagai pengamat politik dan pegiat kebijakan pendidikan tinggi.
Di dalam kabinet pemerintahan, Stella Christie dipercaya menjabat sebagai Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi. Salah satu program yang lekat dengan kiprahnya adalah penguatan inovasi riset, transformasi digital kampus, dan perancangan Program Makan Siang Bergizi Gratis bagi mahasiswa di wilayah tertinggal.
Langkah Stella terjun ke ranah korporasi BUMN menjadi fenomena menarik. Hal ini menandakan semakin besarnya keterlibatan kalangan akademisi dalam penguatan tata kelola perusahaan milik negara.
Harta Kekayaan Stella Christie: Tidak Memiliki Hutang, Ini Rinciannya
Salah satu aspek yang kerap menjadi sorotan publik terhadap pejabat tinggi negara adalah keterbukaan informasi mengenai harta kekayaan. Berdasarkan data yang diakses melalui situs resmi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik Komisi Pemberantasan Korupsi di elhkpn.kpk.go.id, tercatat bahwa total kekayaan Stella Christie per tahun 2024 mencapai Rp4.790.077.830.