POSKOTA.CO.ID - Membangun kekayaan sejati bukan tentang cara cepat kaya, melainkan tentang membangun fondasi finansial yang kokoh untuk masa depan, berikut ini informasi terkait finansial ala Timothy Ronald.
Dalam video YouTube-nya, Timothy menjelaskan ada lima prinsip dasar yang bisa membuat Anda kaya raya seumur hidup bahkan lintas generasi.
Penjelasan terkait membangun kekayaan tersebut berdasarkan pengalamannya sebagai investor muda.
Baca Juga: Cara Mengelola Gaji UMR Rp5 Juta ala Timothy Ronald, Susun Strategi Finansial untuk Masa Depan Cerah
Mengapa Membangun Kekayaan Berbeda dengan Menjadi Kaya?
Banyak orang bisa menjadi kaya melalui kerja keras, kerja pintar, bahkan keberuntungan. Namun, mempertahankan kekayaan membutuhkan skill khusus, kebijaksanaan, dan pola pikir yang tepat untuk mengelola uang lintas generasi.
Kekayaan yang sesungguhnya adalah kekayaan yang dapat diwariskan dan memberikan dampak positif berkelanjutan. Inilah perbedaan mendasar antara sekedar "kaya" dengan "membangun kekayaan".
Prinsip 1: Kekayaan Sejati Dimulai dari Mindset yang Tepat
Kekayaan sejati dimulai dari hati yang tenang dan pikiran yang bijaksana. Sebelum membahas strategi investasi atau manajemen keuangan, Anda harus membenahi mindset terlebih dahulu.
Seperti kata Charlie Munger, "Dunia tidak digerakkan oleh keserakahan, tetapi oleh iri hati." Iri hati adalah musuh terbesar dalam membangun kekayaan.
Baca Juga: Siapa Ibu Timothy Ronald? Ini Sosok Orang Tuanya yang Dirahasiakan
Ketika Anda selalu membandingkan diri dengan orang lain, Anda akan kehilangan fokus pada rencana finansial jangka panjang.
Membuang Ego dan Kesombongan
Ego dan kesombongan akan menutup kemampuan Anda seperti menerima informasi baru, belajar dari kesalahan, mendengarkan nasihat bijak serta membuat keputusan finansial yang rasional.
Mengubah mindset dari "saya selalu kurang" menjadi "saya cukup hari ini, tetapi akan melakukan yang terbaik"adalah kunci untuk membangun kekayaan yang berkelanjutan.
Pentingnya Rasa Syukur dalam Membangun Kekayaan
Rasa syukur membantu Anda untuk menghargai apa yang sudah dimiliki, mengurangi keinginan impulsif, membuat keputusan finansial yang lebih bijak dan membangun hubungan yang sehat dengan uang.
Prinsip 2: Hidup di Bawah Kemampuan Finansial
Yang membuat seseorang kaya bukan hanya pendapatan tinggi, tetapi gaya hidup yang terkontrol.
Ini adalah kesalahan fatal yang sering dilakukan oleh banyak orang ketika pendapatan mereka meningkat.
Contoh kesalahan umum yang sering terjadi, antara lain:
- Pendapatan naik 100 persen, gaya hidup naik 200 persen
- Membeli barang mewah untuk pamer atau validasi
- Tidak membedakan antara kebutuhan dan keinginan
- Terjebak dalam lifestyle inflation
Baca Juga: Profil Kalimasada, Bro Kaka Lulusan Mana? Inilah Biodata Partner Timothy Ronald dalam Akademi Kripto
Strategi Mengelola Gaya Hidup
Adapun beberapa strategi untuk mengelola gaya hidup, yaitu:
- Tahan kenaikan gaya hidup ketika pendapatan meningkat
- Bedakan kebutuhan vs keinginan - tunggu seminggu sebelum membeli sesuatu yang tidak urgent
- Beli berdasarkan fungsi, bukan untuk pamer
- Hindari bekerja hanya untuk mendapat validasi orang lain
"Uang yang tidak Anda habiskan hari ini adalah uang yang Anda sisakan untuk bertumbuh di masa depan,” ucap Timothy.
Semakin banyak Anda dapat menjaga gaya hidup saat ini ketika pendapatan meningkat, semakin besar modal investasi yang dapat Anda kumpulkan untuk masa depan.
Baca Juga: Apa Arti Tangga Terakhir Ternak Uang? Ini Penjelasan Filosofi Keuangan ala Timothy Ronald
Prinsip 3: Buat Uang Bekerja untuk Anda
"Jika Anda tidak dapat membuat uang bekerja untuk Anda saat tidur, Anda akan selamanya bekerja untuk uang." - Warren Buffett
Ini adalah prinsip fundamental yang mengubah cara pandang terhadap uang. Uang harus diperlakukan sebagai "tentara" yang bekerja 24/7 untuk Anda.
Strategi Investasi Jangka Panjang
- Pilih perusahaan yang konsisten membagikan dividen
- Fokus pada perusahaan dengan pertumbuhan laba konsisten
- Pikirkan apakah perusahaan akan tetap ada 20-30 tahun ke depan
Rumus Investasi yang Sederhana
Investasi = Sabar + Waktu, bukan membeli sesuatu hari ini dan berharap kaya besok. Investasi membutuhkan pemikiran jangka panjang, disiplin menabung secara rutin dan kesabaran untuk menunggu hasil.
Strategi Contrarian Investing
"Beli ketika semua orang takut, jual ketika semua orang euforia,” kata Timothy. Contoh ini digambarkan sebagai berikut:
- Membeli saham saat pandemi COVID-19 ketika semua orang takut
- Membeli Bitcoin saat harga $16,000 ketika semua orang pesimis
- Memanfaatkan momentum ketika aset berkualitas dijual dengan harga diskon
Membangun Portofolio Investasi
Untuk membangun portofolio, mulailah dengan hal-hal kecil di antaranya:
- Setiap ada pendapatan, sisihkan untuk investasi
- Bangun kebiasaan investasi rutin
- Fokus pada aset produktif yang menghasilkan passive income
Prinsip 4: Kuasai Diri Anda
FOMO (Fear of Missing Out), emosi, dan ego adalah musuh utama dalam membangun kekayaan.
Orang kaya bisa bangkrut ketika mereka berinvestasi dalam jumlah besar pada sesuatu yang tidak mereka pahami.
Pentingnya melakukan disiplin investasi, sebab disiplin seperti otot yang harus dilatih setiap hari. Beberapa prinsip seperti:
- Jangan ambil keputusan saat emosi
- Pahami circle of competence Anda
- Berani berkata "tidak" pada investasi yang tidak dipahami
- Terima bahwa akan ada momen kalah dan menang
Mengelola Ekspektasi Investasi
Timothy pun menyebutkan Warren Buffett sebagai tokoh investasi dunia hanya benar 60 persen dari waktu ke waktu.
Artinya, dari 10 investasi, ada yang akan gagal total. Kendati begitu, penting untuk mundur dan evaluasi ketika mengalami kerugian dan jangan emosi serta ingin membalas kerugian dengan investasi impulsif.
Karakteristik Investor Sukses
Kemampuan menolak investasi yang tidak dipahami adalah bentuk disiplin tertinggi dalam investing.
"Orang sukses adalah orang yang mampu berkata tidak,” ucapnya.
Beberapa contoh terkait karakteristik investor yang berhasil, yaitu:
- Menolak investasi tambang karena tidak memahami industri mining
- Menolak investasi batu bara karena tidak mengerti bisnis energi
- Fokus pada sektor yang benar-benar dipahami
Prinsip 5: Kekayaan Harus Menjadi Berkat
Ketika Anda mencapai level kekayaan tertentu, Anda akan memahami bahwa uang hanyalah alat, bukan tujuan akhir.
Kekayaan yang tidak membawa kebaikan akan menjadi beban berat bagi pemiliknya.
Kekayaan Sebagai Amanah
Kekayaan bukanlah hak, tetapi amanah yang dititipkan. Bisa diambil kapan saja jika tidak dikelola dengan bijak.
Bahkan keluarga sebesar Rothschild bisa bangkrut jika tidak mengelola kekayaan dengan bijaksana.
Beberapa cara menjadikan kekayaan sebagai berkat, di antaranya:
- Bantu orang lain: Sisihkan pendapatan untuk membantu yang membutuhkan
- Ciptakan lapangan kerja: Jadikan bisnis sebagai sumber penghasilan bagi banyak orang
- Berbagi ilmu: Edukasi orang lain tentang finansial dan investasi
- Bangun reputasi baik: Nama baik lebih berharga dari kekayaan materi
Strategi Implementasi 5 Prinsip
Langkah 1: Audit Mindset
- Evaluasi sikap Anda terhadap uang
- Identifikasi trigger emosional dalam keputusan finansial
- Latih rasa syukur dan contentment
Langkah 2: Kontrol Gaya Hidup
- Buat budget detail dan stick to it
- Tunda gratifikasi untuk pembelian besar
- Investasikan selisih ketika pendapatan naik
Langkah 3: Mulai Investasi Rutin
- Tentukan persentase pendapatan untuk investasi
- Pilih instrumen investasi yang dipahami
- Buat rencana investasi jangka panjang
Langkah 4: Bangun Disiplin
- Buat rules investasi yang jelas
- Stick to your circle of competence
- Evaluasi keputusan investasi secara berkala
Langkah 5: Rencana Kontribusi
- Tentukan persentase untuk membantu orang lain
- Cari cara berkontribusi sesuai kemampuan
- Bangun legacy yang berkelanjutan
Membangun kekayaan lintas generasi bukan tentang siapa yang paling cepat, tetapi siapa yang bisa membangun kekayaan yang bertahan.
Ingatlah bahwa kekayaan sejati bukan hanya tentang angka di rekening, tetapi tentang kemampuan memberikan dampak positif bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.
Mulailah menerapkan prinsip-prinsip ini hari ini untuk membangun kekayaan yang tidak hanya bertahan, tetapi juga memberikan manfaat lintas generasi.
Disclaimer: Artikel ini merupakan informasi umum dan bukan ajakan untuk investasi. Selalu pelajari terkait finansial dan keputusan berinvestasi bukan tanggung jawab Poskota.