JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Puspita Candra Dewi, 28 tahun, warga Matraman, mengeluhkan buruknya pelayanan kesehatan yang ia alami sebagai peserta BPJS Kesehatan.
Keluhan itu berawal saat ia mengalami sakit kepala berat disertai rasa berputar setiap berdiri, pada 20 Mei 2025.
“Waktu itu aku benar-benar sakit kepala parah. Bahkan untuk berdiri saja kepala rasanya muter, sempoyongan,” ujar Puspita kepada Poskota, Jumat, 11 Juli 2025.
Ia mendatangi Puskesmas Matraman pada malam hari dengan harapan mendapat penanganan segera.
Baca Juga: DPRD Jakarta Desak Dinkes DKI Perketat Pengawasan Layanan di Seluruh RSUD
Namun, kenyataan tak sesuai harapan. Meski proses pendaftaran berjalan lancar, tak ada petugas yang menawarkan bantuan, meski ia datang dalam kondisi lemas.
“Masuk ruang periksa cuma ditanya sebentar, dipegang sebentar, terus disuruh pulang. Pemeriksaannya enggak sampai 5 menit,” katanya.
Puspita menyebut keluhannya tidak ditanggapi serius. Ia hanya diberi obat sakit kepala umum yang ia anggap “template” dan tidak menyelesaikan akar masalah.
Beberapa hari kemudian, ia kembali ke Puskesmas yang sama dan akhirnya mendapat rujukan ke rumah sakit di Klender. Namun, pelayanan yang ia terima justru lebih mengecewakan.
Baca Juga: Penyakit Kulit Dominasi Keluhan Warga saat Jakarta Terendam Banjir
“Yang di rumah sakit malah lebih parah. Cuma ditanya-tanya aja, kepala enggak diperiksa sama sekali. Enggak dipegang, enggak dicek apa pun,” ungkapnya.