Sampah Tangsel akan DItampung Pandeglang, Warga Harap Ada Sosialisasi

Jumat 11 Jul 2025, 15:15 WIB
Sejumlah kendaraan pengangkut membuang sampah di TPA Bangkonol, Kecamatan Koroncong, Kabupaten Pandeglang. (Sumber: Poskota/Samsul Fatoni)

Sejumlah kendaraan pengangkut membuang sampah di TPA Bangkonol, Kecamatan Koroncong, Kabupaten Pandeglang. (Sumber: Poskota/Samsul Fatoni)

PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang berencana akan mengelola sampah kiriman Kota Tangerang Selatan (Tangsel) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bangkonol, Kecamatan Koroncong.

Pemkab Pandeglang melakukan perjanjian kerja sama dengan Pemkab Serang dan Pemkot Tangsel terkait penampungan sampah sejak September hingga Desember 2024.

Rencana kerja sama kembali dilakukan antara pemkab Pandeglang dan Pemkot Tangsel, terkait pengelolaan sampah tersebut.

"Karena, sejauh ini masyarakat telah menerima konvensasi Dampak Negatif (KDN) dari pengelola sampah dari luar itu," kata Salah seorang warga Kampung Pasir Walet, Desa Bangkonol, Kecamatan Koroncong, Ahmad Saepul Rohman, Jumat, 11 Juli 2025.

Baca Juga: Dinas LH Jakarta Siagakan Petugas di Ciliwung, Antisipasi Banjir dan Sampah

"Untuk sementara ini, kompensasi yang kami terima itu berbentuk uang yang dibagikan langsung kepada masyarakat, setiap rumah itu biasa dibagikan dalam dua tahap sebesar 100 ribu rupiah per dua bulan," ujarnya.

Namun, Rohman tidak menampik kurangnya sosialisasi dari pemerintah daerah terkait pengelolaan sampah ini. Padahal, pihaknya pun telah melayangkan surat ke dinas.

"Mudah-mudahan ke depannya ada peran serta pemerintah daerah untuk ikut turun ke masyarakat, untuk menjelaskan kegiatan di TPA ini, biar kami sebagai masyarakat mengerti," ucapnya.

Warga lainnya di Desa Bangkonol, Ade Sopiandi menyebut, rencana kerja sama pengelolaan sampah dengan daerah luar akan berdampak positif.

Baca Juga: DLH Tangerang Akui Terkendala Dana Penanggulangan Sampah

"Sejauh ini dampaknya masih bisa di atasi, memang sesekali ada bau gitu, namun tidak terlalu parah," ujarnya.

Ia berharap, ada sosialisasi kepada masyarakat, bukan hanya sebatas kompensasi agar semua warga memahami tujuan dari pemerintah.

"Mungkin ada yang pro dan kontrak, tapi jika semua itu disosialisasikan oleh pemerintah, kami yakin semua warga akan paham," tuturnya.


Berita Terkait


News Update