POSKOTA.CO.ID - Staf Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI), Arya Daru Pangayunan tengah menjadi sorotan publik.
Hal tersebut usai dia ditemukan tewas secara tragis di kamar kosnya di kawasan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa, 8 Juli 2025.
Kabar mengejutkan ini sontak memicu gelombang perhatian publik, bukan hanya karena profesinya yang bergengsi, tetapi juga karena kematian Arya yang penuh tanda tanya.
Ia meninggalkan seorang istri, Meta Ayu Puspitantri, serta dua orang anak yang kini harus menanggung duka mendalam atas kepergian sang kepala keluarga.
Setelah dishalatkan di rumah duka, jenazah Arya dimakamkan di Pemakaman Sunten, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, yang berjarak sekitar tiga kilometer dari kediaman keluarganya.
Kementerian Luar Negeri RI mengonfirmasi, Arya adalah salah satu staf mereka dan secara resmi menyampaikan belasungkawa atas kepergiannya.
"Betul, salah satu staf Kemenlu, saudara Arya Daru Pangayunan, telah meninggal dunia di kediamannya di Gondangdia. Kementerian Luar Negeri menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan," ujar Juru Bicara Kemenlu RI, Roy Soemirat.
Pihak kepolisian juga saat ini masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematian yang dinilai banyak pihak penuh kejanggalan.
Baca Juga: Video 2 Menit 31 Detik Andini Permata Cosplay Kostum Viral, Benarkah Lakukan Hal Ini?
Apa Tugas Arya Daru Pangayunan sebagai Diplomat?
Sebagai diplomat, Arya Daru Pangayunan memiliki peran penting dalam menjaga dan melindungi kepentingan Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan penanganan kasus Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri.
Menurut informasi, Arya dipercaya untuk menangani berbagai kasus WNI di kawasan Turki, Iran, dan sejumlah negara di luar Timur Tengah dan Asia Tenggara.
Tugas ini bukanlah tanggung jawab yang ringan. Seorang diplomat tak hanya dituntut untuk memiliki wawasan internasional, diplomasi yang kuat, serta kecakapan komunikasi lintas budaya.
Namun juga ketangguhan mental menghadapi berbagai situasi genting, termasuk konflik, krisis, hingga kasus hukum yang melibatkan warga Indonesia di mancanegara.
Banyak pihak menduga bahwa posisi dan tugas Arya yang berisiko tinggi bisa saja berkaitan dengan kematiannya.
Beberapa spekulasi menyebut Arya kerap berurusan dengan kasus-kasus besar dan sensitif, termasuk isu pengungsi, hukum internasional, hingga konflik diplomatik.
Di balik karier cemerlangnya, Arya menjalani kehidupan pribadi yang jauh dari sorotan.
Ia dikenal sebagai pribadi tertutup, pekerja keras, dan rendah hati. Arya menikah dengan Meta Ayu Puspitantri, seorang perempuan yang juga memiliki latar belakang sebagai pendamping diplomat.
Pernikahan mereka dijalani dalam situasi Long Distance Marriage (LDM) akibat penugasan Arya di berbagai negara.
Dalam artikel yang ditulis oleh Meta Ayu pada 14 April 2022 di dutajati.com, sang istri menggambarkan bagaimana kehidupan seorang pendamping diplomat penuh dengan kerinduan, adaptasi, dan pengorbanan.
Meta menceritakan peran ganda yang harus ia jalani untuk menjadi istri diplomat yang mendampingi sang suami saat tampil di acara-acara resmi dengan busana nasional dan etika diplomatik.
Sekaligus, menjadi ibu rumah tangga yang harus mengurus anak-anak dan kebutuhan keluarga di negeri asing.
Salah satu kisah inspiratif Meta adalah saat ia harus belajar menari demi mendukung tugas diplomatik Arya.
Dari seseorang yang tak pernah berminat pada seni tari, Meta berhasil membawakan Tari Tobelo di Timor Leste hingga Tari Lenggang Nyai di Buenos Aires, Argentina.
Ini menjadi simbol betapa besar pengorbanan dan dedikasi yang ditunjukkan pasangan ini demi mengharumkan nama bangsa.