Soal Banjir, Ketua DPRD Kabupaten Bogor Soroti Penyempitan Daerah Aliran Sungai

Rabu 09 Jul 2025, 17:30 WIB
Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Sastra Winara bersama anggota Komisi III, Achmad Fathoni saat meninjau proyek pembangunan gorong-gorong di Cileungsi-Cibeet, Selasa, 8 Juli 2025. (Sumber: Istimewa)

Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Sastra Winara bersama anggota Komisi III, Achmad Fathoni saat meninjau proyek pembangunan gorong-gorong di Cileungsi-Cibeet, Selasa, 8 Juli 2025. (Sumber: Istimewa)

CILEUNGSI, POSKOTA.CO.ID - Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Sastra Winara, menyoroti penyempitan daerah aliran sungai (DAS) yang mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah.

Hal itu disampaikan Sastra Winara saat meninjau proyek pembangunan gorong-gorong di ruas Jalan Provinsi Cileungsi-Cibeet, Desa Cipeucang, Kecamatan Cileungsi.

Peninjauan ini dilakukan menyusul keluhan warga soal banjir yang kerap melanda tujuh perumahan di sekitar lokasi saat hujan deras turun.

Sastra mengaku mendapat informasi awal dari Anggota DPR RI, Mulyadi, yang disampaikan lewat koleganya di DPRD Bogor, Achmad Fathoni.

Dari laporan itu, diketahui bahwa saluran air di wilayah tersebut tak mampu menampung debit air tinggi, hingga menyebabkan limpasan ke permukiman.

Baca Juga: Cegah Banjir di Jakarta, Modifikasi Cuaca Kemungkinan Bisa Dilakukan

“Alhamdulillah, sudah direspons oleh pemerintah provinsi. Pembangunan gorong-gorong cukup besar sedang dilakukan, meski sebelumnya banjir sempat terjadi karena saluran lama tidak memadai,” ujar Sastra Winara, Rabu, 9 Juli 2025.

Dalam perjalanannya menuju Jonggol dan Cipanas, Sastra menyempatkan diri meninjau proyek gorong-gorong menyusul keluhan warga yang kembali resah dengan potensi banjir di kawasan tersebut.

Berdasarkan pantauannya, Sastra turut menyoroti penyempitan DAS. Menurutnya, kondisi tersebut bisa memperburuk banjir jika tidak segera ditindaklanjuti.

“DAS setelah gorong-gorong terlihat menyempit. Saya sudah sampaikan ke Dinas PUPR dan DPKPP agar dicek legalitas dan dampaknya. Kalau melanggar, harus dibongkar. Jangan sampai pembangunan liar makin memperparah situasi,” ungkapnya.

Sastra juga meminta pengerjaan proyek dapat dipercepat mengingat ruas jalan tersebut merupakan jalur vital yang kerap padat kendaraan, terutama saat ada aktivitas konstruksi.


Berita Terkait


News Update