“Memang anak saya benar-benar pengen sekolah. Dia mau jadi orang sukses. Dari dulu cita-citanya jadi guru. Dia bilang, ‘Nanti kalau aku sekolah di sini sukses, aku gak akan lupa jasa Ibu, ingin beliin rumah buat Ibu,’ gitu katanya,” kenangnya dengan mata berkaca-kaca.
Meski berat harus berpisah sementara dengan anaknya karena konsep asrama di Sekolah Rakyat, Fitri merasa tenang. Ia percaya anaknya bisa tumbuh dengan baik di lingkungan yang mendukung.
“Yang saya tahu, anak-anak memang jadwalnya sebulan dua kali boleh pulang. Terus kalau orang tuanya kangen, pengen datang ke sini, boleh berkunjung,” katanya.
Bukan hanya pendidikan yang didapatkan, anak Fitri juga menerima berbagai bantuan sosial sebagai bagian dari fasilitas sekolah. Mulai dari sembako, kasur, hingga perlengkapan mandi.
“Alhamdulillah semua gratis. Bahkan kemarin ada bantuan sosial sembako, kasur, perlengkapan tidur sama mandi. Anaknya juga senang banget, sampai susunya pulang langsung diminum,” ucapnya sambil tersenyum. (CR-3)