Epidemiolog: Banjir Bukan Lagi Soal Genangan, tapi Ancaman Wabah

Rabu 09 Jul 2025, 09:51 WIB
Anak-anak saat bermain di genangan banjir, Cakung, Jakarta Timur, Rabu, 9 Juli 2025. (Sumber: Poskota/M. Tegar Jihad)

Anak-anak saat bermain di genangan banjir, Cakung, Jakarta Timur, Rabu, 9 Juli 2025. (Sumber: Poskota/M. Tegar Jihad)

Baca Juga: Warga Terdampak Banjir di Kembangan Selatan Jakbar Khawatir Kesehatan Anak

“Siapkan zona isolasi di pengungsian untuk kasus-kasus bergejala. Dan jangan lupa, terus berikan literasi tentang gejala penyakit yang wajib dilaporkan,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya standar minimum pengungsian dari WHO: ruang 3,5–4,5 meter persegi per orang, toilet terpisah dengan rasio satu untuk 20 orang, dan ventilasi silang.

“Harus ada tempat khusus untuk lansia, balita, disabilitas, dan ibu hamil. Layanan kesehatan dasar juga wajib tersedia di lokasi pengungsian,” katanya.

Puskesmas dan klinik kelurahan diminta siapkan tim reaksi cepat dan klinik keliling, lengkap dengan alat diagnostik, obat-obatan, hingga makanan tambahan.

Rumah sakit juga diminta menyiapkan ruang isolasi dan rawat inap tambahan, termasuk stok vaksin.

“Kita harus siap menghadapi peningkatan kasus penyakit menular,” ujar Dicky.

Ia menekankan pentingnya pemantauan aktif gejala penyakit seperti demam berdarah dan leptospirosis, yang harus dikoordinasikan oleh dinas kesehatan bersama pemda.

“Sekali lagi, banjir ini bukan cuma soal genangan air. Ini ancaman kesehatan masyarakat dan perlu kolaborasi lintas sektor untuk mencegah krisis ganda, yaitu bencana alam dan wabah penyakit,” tutupnya. (cr-4) 


Berita Terkait


undefined
HIBURAN

Inilah Juara Miss Jakarta Fair 2025

Selasa 08 Jul 2025, 19:22 WIB

News Update