"Berbagai klub besar dan pemengaruh dunia turut merayakannya. Inilah kekuatan diplomasi budaya di era digital di mana konten mampu menjadi jembatan, memperkenalkan kearifan lokal Indonesia ke mata dunia,” tulis Gibran.
Menurutnya, Pacu Jalur adalah tradisi dan warisan yang sekaligus juga menjadi identitas bangsa Indonesia.
"Pacu Jalur bukan hanya tradisi. Ia adalah narasi, warisan, dan identitas Indonesia yang menginspirasi dunia,” ujarnya.
Apa Itu Tren Aura Farming dan Pacu Jalur?
Sebagai informasi, belakangan ini tren aura farming kerap dikaitkan dengan tarian Pacu Jalur khas masyarakat Kuantan Singingi, Riau.
Mengutip dari laman Know Your Meme, aura farming merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk mendapatkan perhatian, kekaguman, maupun penerimaan sosial secara online atau daring.
Aura farming sendiri berasal dari dua kata, yakni aura dan farming. Aura memiliki makna karisma atau kehadiran yang kuat.
Di sisi lain, farming memiliki arti permainan yang dilakukan berulang kali untuk memperoleh kekuasaan.
Umumnya, aura farming dilakukan dengan membuat penampilan atau gerakan mencolok, gestur unik, atau bisa juga aksi yang dinilai keren dan penuh percaya diri.
Alasan mengapa aura farming dikaitkan dengan tarian Pacu Jalur karena sejumlah video selebrasi dengan gestur unik yang beredar di media sosial ternyata menggunakan gerakan tarian Pacu Jalur.