Hati-Hati! Main Media Sosial Berlebihan Bisa Picu Gangguan Mental

Minggu 06 Jul 2025, 18:23 WIB
Ilustrasi media sosial picu gangguan mental. (Sumber: Freepik)

Ilustrasi media sosial picu gangguan mental. (Sumber: Freepik)

POSKOTA.CO.ID - Di era digital saat ini, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.

Hampir setiap orang, terutama generasi muda, menghabiskan sebagian besar waktunya di berbagai platform seperti Instagram, TikTok, X (dulu Twitter), dan Facebook.

Namun, di balik berbagai manfaat tersebut, terselip sisi gelap yang kerap kali luput dari perhatian, ancaman terhadap kesehatan mental.

Fenomena ketergantungan terhadap media sosial kini kian mengkhawatirkan, terutama di kalangan remaja dan generasi muda.

Lalu, apa saja tanda-tanda seseorang sudah terdampak buruk oleh media sosial dan bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Baca Juga: Jangan Abai! Pakar Sebut Stres Kronis Dapat Memengaruhi Kualitas Otak, Tips Kesehatan Mental

Tanda-Tanda Media Sosial Berdampak Buruk

Dilansir dari kanal YouTube Wira Buana, berikut ini beberapa tanda yang menjadi alarm peringatan bahwa media sosial berdampak buruk pada kesehatan mental Anda.

1. Merasa Cemas atau Gelisah Saat Tidak Membuka Media Sosial

Salah satu tanda yang paling umum adalah munculnya rasa gelisah atau cemas ketika tidak membuka media sosial.

Ketergantungan ini dikenal sebagai nomophobia atau ketakutan berlebihan saat jauh dari ponsel dan media sosial.

Banyak orang merasa tertekan jika tidak bisa mengecek notifikasi, scroll timeline, atau update status.

Kondisi ini dapat memicu kecemasan yang berlebihan dan gangguan konsentrasi.

2. Terlalu Sering Membandingkan Diri dengan Kehidupan Orang Lain

Media sosial kerap menampilkan sisi terbaik dari kehidupan seseorang,liburan mewah, pencapaian gemilang, hingga penampilan fisik yang tampak sempurna.

Akibatnya, banyak pengguna secara tidak sadar mulai membandingkan dirinya sendiri dengan apa yang mereka lihat di media sosial.

Perbandingan ini bisa memicu rasa rendah diri, iri hati, bahkan depresi karena merasa hidupnya tidak sebaik orang lain.

Padahal, apa yang ditampilkan di media sosial sering kali hanyalah potongan kecil dari kenyataan yang sebenarnya.

3. Mengalami Gangguan Tidur atau Insomnia

Paparan layar gadget, terutama sebelum tidur, dapat mengganggu produksi hormon melatonin yang berfungsi mengatur siklus tidur.

Selain itu, konten yang memicu emosi, baik itu kegembiraan berlebihan maupun kecemasan, dapat membuat pikiran tetap aktif bahkan saat tubuh sudah lelah.

Banyak pengguna media sosial yang mengeluhkan sulit tidur, bangun tengah malam untuk mengecek ponsel, atau merasa lelah secara fisik dan mental meskipun sudah beristirahat.

4. Merasa Sedih, Tertekan, atau Tidak Berharga

Media sosial bisa menjadi pemicu emosi negatif ketika pengguna merasa kehidupan mereka jauh dari apa yang mereka lihat di layar.

Unggahan tentang pencapaian, kebahagiaan, atau kemewahan sering kali membuat sebagian orang merasa sedih, kecewa, bahkan tak berharga.

Perasaan ini dapat berkembang menjadi stres berkepanjangan, kecemasan, hingga gejala depresi ringan hingga berat jika tidak segera diatasi.

5. Mengalami Cyberbullying

Media sosial juga membuka ruang bagi perundungan digital atau cyberbullying.

Komentar negatif, penghinaan, hingga ujaran kebencian dapat dengan mudah menghantam mental seseorang, terutama remaja yang sedang dalam tahap pencarian jati diri.

Cyberbullying bukan hanya sekadar ejekan sepele, tetapi bisa meninggalkan luka psikologis mendalam.

Bahkan, dalam kasus yang ekstrem dapat mendorong seseorang ke arah tindakan menyakiti diri sendiri.

Baca Juga: Mengapa Seseorang Kerap Kembali kepada Orang yang Menyakiti Mereka? Begini Penjelasan Praktisi Kesehatan Mental

Tips Bijak Bermain Media Sosial agar Tetap Sehat Mental

Agar media sosial tetap memberikan manfaat tanpa merusak kesehatan mental, ada beberapa langkah bijak yang bisa diterapkan, di antaranya.

1. Batasi Waktu Penggunaan Media Sosial

Tentukan batas waktu yang sehat untuk bermain media sosial. Hindari bermain gadget hingga berjam-jam tanpa tujuan yang jelas.

2. Lakukan Social Media Detox

Ambil jeda secara berkala dari media sosial. Nikmati momen nyata dengan keluarga, teman, atau sekadar menikmati waktu sendiri tanpa gadget.

3. Konsumsi Konten yang Positif dan Inspiratif

Pilih untuk mengikuti akun-akun yang memberikan dampak positif, seperti motivasi, edukasi, dan hiburan sehat.

Jangan ragu untuk unfollow akun yang bisa memicu kecemasan atau perasaan negatif.

4. Jangan Bandingkan Hidup dengan Orang Lain

Ingat bahwa apa yang terlihat di media sosial hanyalah highlight kehidupan seseorang, bukan gambaran utuh.

Setiap orang memiliki perjuangannya masing-masing yang tidak selalu ditampilkan di depan layar.

5. Fokus pada Aktivitas Produktif

Gunakan waktu untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat seperti membaca, berolahraga, belajar keterampilan baru, atau mengembangkan hobi yang bisa meningkatkan rasa percaya diri dan kebahagiaan.

Ingat, kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Mari gunakan media sosial secara cerdas, seimbang, dan bertanggung jawab.


Berita Terkait


News Update