POSKOTA.CO.ID - Agar pembelajaran berjalan efektif dan bermakna, penting bagi guru untuk mendorong siswa berani mengambil risiko, seperti mencoba hal baru, menyampaikan pendapat, atau menjawab pertanyaan meski belum yakin benar.
Sayangnya, banyak siswa enggan melakukannya karena takut gagal, takut dikritik, atau kurang percaya diri. Padahal, tanpa keberanian mencoba, perkembangan siswa akan terhambat.
Di sinilah peran guru sebagai fasilitator sangat penting. Guru perlu menciptakan suasana kelas yang mendukung agar siswa merasa aman dalam berekspresi dan tidak takut berbuat salah.
Beberapa strategi yang bisa diterapkan antara lain:
Baca Juga: Apa Maksudnya Prinsip Intellectual Integrity dalam Kode Etik Guru? Simak Penjelasannya
- Bangun Lingkungan Psikologis yang Aman
Pastikan siswa tidak takut diejek atau dihukum saat salah. Biasakan respons positif seperti, “Ide kamu menarik, mari kita bahas bersama.”
- Apresiasi Proses, Bukan Sekadar Hasil
Dorong siswa untuk berani mencoba dengan memberi pujian atas usaha mereka, misalnya: “Bagus sekali kamu sudah berani mencoba!”
- Mulai dari Risiko Kecil
Libatkan siswa dalam kegiatan dengan risiko rendah, seperti diskusi berpasangan atau menulis jawaban terlebih dahulu sebelum berbicara di depan kelas.
- Berbagi Pengalaman Pribadi
Cerita guru tentang kegagalan atau kesalahan yang pernah dialami bisa memberi inspirasi dan membuat siswa merasa tidak sendiri.
Baca Juga: 26 Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia Menurut QS WUR 2026, UI Peringkat Pertama
- Evaluasi yang Tidak Menakutkan
Hindari sistem penilaian yang kaku dan menegangkan. Berikan opsi cara siswa mengekspresikan pemahamannya, seperti melalui gambar, cerita, atau penjelasan lisan.
- Gunakan Pertanyaan Terbuka
Pertanyaan yang tidak memiliki satu jawaban benar memberi ruang bagi siswa untuk berpikir dan mengekspresikan ide tanpa takut disalahkan.
- Ajak Siswa Refleksi Diri
Dorong siswa untuk mengenali progres dan keberanian yang telah mereka capai, sekecil apa pun.
- Kembangkan Suasana Kolaboratif
Ciptakan suasana belajar yang saling mendukung dengan kerja kelompok dan pertukaran ide, bukan saling bersaing dan membandingkan nilai.
Dengan pendekatan yang tepat, guru bisa menjadi kunci dalam membantu siswa tumbuh menjadi individu yang lebih percaya diri dan siap menghadapi tantangan.