POSKOTA.CO.ID - Gelombang kekecewaan dan kemarahan mewarnai media social setelah kabar mengejutkan mengenai penutupan mendadak sejumlah cabang Gold's Gym Indonesia.
Pada awal Juni 2025, manajemen Gold's Gym Indonesia tiba-tiba mengumumkan penutupan enam cabang yang tersebar di Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Tangerang, Bekasi, dan Bandung.
Penutupan tersebut disebut sebagai bagian dari transisi menuju operasional baru di bawah UFC Gym Indonesia.
Manajemen sempat menjanjikan bahwa anggota tetap bisa menggunakan lima cabang lain tanpa biaya tambahan.
Namun, janji itu segera terbukti meleset setelah beberapa cabang seperti The Breeze BSD dan Bintaro Jaya Xchange ikut tutup lebih awal bahkan disegel pemilik gedung karena tunggakan sewa.
Ironisnya, penjualan keanggotaan dan paket pelatihan personal trainer (PT) tetap berlangsung hingga 31 Mei 2025, hanya beberapa hari sebelum penutupan diumumkan.
Hal ini memicu tudingan adanya praktik bisnis yang tidak etis dan semakin memperburuk citra manajemen di mata publik.
Forum Korban Gold's Gym Indonesia (FKGGI) mencatat hingga akhir Juni 2025, ada lebih dari 530 member yang menuntut pengembalian dana dengan total kerugian mencapai Rp4,4 miliar.
"Sekitar 530 member telah mendata kerugian mereka yang jika diakumulasikan mencapai Rp4,4 miliar. Kerugian tersebut dihitung dari sisa waktu membership dan paket sesi personal trainer (PT) yang tidak dapat digunakan akibat penutupan mendadak fasilitas. Jumlah korban dan kerugian ini diperkirakan akan terus bertambah karena masih banyak member yang belum mendapatkan informasi terkait situasi terkini," ujar FKGGI dalam keterangan tertulisnya.
Tak hanya member, nasib para staf dan pelatih pribadi (PT) juga menjadi sorotan.
Banyak dari mereka mengaku belum menerima gaji terakhir, komisi, hingga hak-hak ketenagakerjaan seperti pembayaran BPJS Ketenagakerjaan.