Pungutan Biaya Kegiatan Komunitas di Area GBK, PPK GBK Sebut Hanya untuk Kegiatan Komersil

Rabu 02 Jul 2025, 10:50 WIB
Potret aktivitas masyarakat di Gelora Bung Karno (GBK). (Sumber: X/@yusrilfahriza)

Potret aktivitas masyarakat di Gelora Bung Karno (GBK). (Sumber: X/@yusrilfahriza)

JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPK GBK) memberikan klarifikasi resmi menanggapi keluhan komunitas yang menyuarakan protes soal pungutan biaya di area GBK.

Ramainya pembahasan di media sosial berawal dari laporan komunitas bermain yang diminta membayar sebesar Rp1,9 juta untuk satu kali kegiatan yang bersifat non-komersial.

Menanggapi hal tersebut, pihak PPK GBK menegaskan bahwa biaya penggunaan area GBK hanya diberlakukan untuk kegiatan yang bersifat komersil.

Sementara itu, aktivitas komunitas yang bersifat sosial, edukatif, atau non komersial tetap dapat dilakukan tanpa pungutan selama sesuai ketentuan yang berlaku.

Baca Juga: Viral! Meme “Airport This Way” untuk Suporter China di GBK, Ini Arti Sebenarnya dan Reaksi Netizen

"Kami menyambut positif semua kegiatan komunitas yang menjadikan GBK sebagai ruang publik yang aman, nyaman, dan terbuka untuk semua. Penarifan hanya berlaku untuk kegiatan komersil," kata Kepala Divisi Humas, Hukum, dan Administrasi PPK GBK Asep Triyadi.

Kronologi Pembahasan GBK yang Viral di Medsos

Viralnya pembahasan terkait adanya pungutan terkait kegiatan komunitas ini mencuat di platform media sosial X.

Dalam unggahannya, disebutkan jika terdapat pungutan sebesar Rp1,9 juta saat melangsungkan kegiatan komunitas bermain di GBK.

“Kegiatan komunitas bermain GRATIS dan semua orang boleh main. Aktivitas cuma permainan tradisional, tapi dipalakin Rp1,9 juta per kegiatan? Terus buat apa bayar pajak? Kita enggak pake lapangan khusus, tolong pak gubernur di Bandung aja kita bisa aktivitas gratis,” kata akun yang mengeluhkan terkait adanya pungutan tersebut.

Baca Juga: Dua Pilar Absen, Timnas Indonesia Cari Solusi Hadapi China di GBK

Akun tersebut juga menyebutkan bawah aktivitas yang dilakukan tetap memperhatikan kepentingan pengguna lain seperti tidak mengganggu akses jalan, tidak menggunakan speaker dan dijalankan dengan panitia secara sukarela.

“Tiap Jumat acara gratis, masih diperas tiap minggu harus bayar Rp1,9 juta. Repot banget mau main bareng doang. Terus buat apa dibikin taman dan lainnya,” ucapnya.

Tanggapan PPK GBK

PPK GBK menyampaikan bahwa seluruh pengelolaan kegiatan dilakukan untuk menjaga kualitas, ketertiban, dan kenyamanan seluruh pengunjung. Ini termasuk memastikan bahwa ruang publik seperti GBK tetap inklusif dan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.

Selain itu, PPK GBK mengapresiasinya terhadap berbagai komunitas yang aktif berkontribusi lewat kegiatan yang memperkuat nilai kebersamaan dan sportivitas.

Baca Juga: Timnas Indonesia Terancam Kehilangan 5 Pemain Andalan, Media China Pede Bisa Raih Kemenangan di GBK

"Kami berkomitmen untuk mendorong keterlibatan sosial dan pengembangan komunitas. Kepercayaan masyarakat adalah fondasi utama dalam membangun fasilitas publik yang berkelanjutan dan ramah komunitas," ujar Asep.

Sebagai bentuk keterbukaan, pihak PPK GBK juga telah berdialog langsung dengan komunitas terkait untuk menerima masukan, kritik, dan saran secara konstruktif. Ke depan, PPK GBK akan meningkatkan layanan komunitas agar lebih mudah, transparan, dan partisipatif.

"Kami mengajak masyarakat dan komunitas untuk terus berkolaborasi melalui kanal resmi seperti email [email protected] dan akun Instagram @love_gbk. Partisipasi publik sangat penting untuk menjaga GBK tetap menjadi ruang publik yang sehat dan inklusif," ucapnya.


Berita Terkait


News Update