Hal ini dikeluhkan lantaran dua sekolah itu seharusnya menyediakan ruang untuk aktivitas antar jemput.
Sebagian warga telah menyurati langsung perihal masalah ini ke Gubernur Jakarta, Pramono Anung. Namun sampai saat ini surat yang dilayangkan belum tindak lanjut yang jelas.
"Warga sudah bikin angket, terus kita sebagai RT memfasilitatorkan penyampaiannya ke Gubernur. Tapi belum ditanggapi suratnya," jelas dia.
Frans berharap keluhan warga ini didengar langsung oleh Gubernur dan dapat ditindaklanjuti. Sebab ia menyebut, kemacetan akibat aktivitas antar jemput di dua sekolah tersebut juga mengganggu warga lain.
"Kami minta jangan sampai parkiran liar gitu tiga baris gitu, kalau masuk komplek jadi terganggu," ucap dia.